dc.description.abstract | Padi gogo merupakan tanaman yang toleran pada lahan kering dengan
tingkat kesuburan beragam. Pengembangan padi gogo sebagai tanaman sela untuk
areal di bawah tegakan sering menghadapi berbagai kendala, terutama intensitas
cahaya yang rendah. Defisit cahaya pada tanaman padi gogo menyebabkan
terganggunya proses metabolisme yang berimplikasi kepada menurunnya laju
fotosintesis dan sintesis karbohidrat. Upaya mempertahankan hasil tanaman pada
kisaran potensi produksinya dapat dilakukan melalui penggunaan bakteri
Synechococcus sp. sebagai agen hayati. Asosiasi tanaman padi dan Synechococcus
sp. diharapkan dapat meningkatkan efisiensi fotosintesis tanaman padi yang
terpapar berbagai tingkat naungan.
Penelitian dilaksanakan di lahan kering Dusun Darsono, Kecamatan
Arjasa, Kabupaten Jember yang secara geografis terletak pada 08°06‟19.97” LS
dan 113°43‟26.18” BT. Penelitian dilaksanakan mulai 20 Juli 2009 sampai dengan
20 Desember 2009. Penelitian ini dilakukan dengan memperbandingkan rata-rata
sampel pada tiap perlakuan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dengan 10
sampel pada masing-masing perlakuan. Faktor pertama adalah tingkat penaungan
yang terdiri atas 4 taraf yakni, N
0
(tingkat penaungan 0%), N
(tingkat penaungan
21%), N2
(tingkat penaungan 56%), dan N31 (tingkat penaungan 68%) dan faktor
kedua adalah aplikasi bakteri Synechococcus sp. yang terdiri atas 2 taraf, yaitu
tanpa aplikasi dan dengan aplikasi bakteri. Aplikasi bakteri dilakukan sebanyak 2
kali, yaitu pada umur 40 dan 90 HST. Parameter yang diteliti meliputi Stomatal
conductance menggunakan alat Leaf Porometer, Kandungan Klorofil
menggunakan alat Chlorophyll meter, Intensitas Cahaya menggunakan alat Lux Meter, Indeks Luas Daun menggunakan alat Accu PAR, Berat Biji per Petak,
Jumlah Anakan, dan Tinggi Tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bakteri Synechococcus sp.
pada daun tanaman padi gogo mampu meningkatkan berat biji padi gogo yang
ditanam pada tingkat penaungan 21% (N
7
1
) sebesar 8 g/m
2
, tingkat penaungan 56%
(N
2
) sebesar 22 g/m
2
, dan tingkat penaungan 68% (N
3
) sebesar 2 g/m
atau 11%,
79%, dan 15% dibanding yang tidak diaplikasi bakteri Synechococcus sp | en_US |