PENGARUH PERBEDAAN WARNA PLASTIK PEMBUNGKUS DAN KLON TERHADAP DAYA SIMPAN DAN VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.)
Abstract
Permintaan benih kakao meningkat sejalan dengan perkembangan
pembangunan kebun kakao yang akhir-akhir ini cenderung meningkat, dan
peningkatan penanaman kakao oleh pekebun antara lain disebabkan harga biji
kakao yang cukup tinggi. Harga biji kakao yang mengalami peningkatan sejak
tahun 2001 menyebabkan minat perkebunan untuk mengusahakan tanaman kakao
meningkat pesat (Rahardjo dkk , 2010). Namun demikian kebutuhan benih kakao
yang semakin meningkat pesat tidak diikuti oleh ketersediaan benih kakao. Hal
tersebut disebabkan antara lain karena: 1) waktu pemanenan kakao tidak
bersamaan dengan waktu penanaman, perbedaan waktunya hingga dua bulan
bahkan lebih, 2) benih kakao mudah sekali tumbuh atau berkecambah
(rekalsitran), sehingga mudah terserang cendawan, dan mudah berkecambah
selama periode penyimpanan, peka terhadap pengeringan, cahaya, suhu, dan
kelembapan relatif udara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa klon yang
paling baik dalam penyimpanan dan viabilitasnya yaitu klon ICCRI 03
(Indonesian Coffe and Cocoa Research Institude 03) dengan warna plastik merah,
sedangkan untuk ICCRI 04 (Indonesian Coffe and Cocoa Research Institude 04)
menggunakan warna plastik transparan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
buah kakao yang dibungkus dengan kantong plastik jauh lebih tahan disimpan
daripada buah yang tidak dibungkus. Klon ICCRI 03 dengan warna plastik
pembungkus merah menunjukkan daya simpan dan viabilitas benih kakao lebih
tinggi dibandingkan ICCRI 04. Ada pengaruh perbedaan warna plastik
pembungkus buah terhadap daya simpan dan viabilitas benih kakao. Untuk klon
ICCRI 03 dengan warna merah sedangkan ICCRI 04 dengan warna transparan
yang cenderung paling optimum.