Pelaksanaan Prosedur Akuntansi Atas Gaji dan Upah pada Perum Perhutani KPH Saradan
Abstract
Perkembangan dunia usaha dan kemajuan yang semakin pesat, akan lebih
meningkatkan suatu perusahaan dalam bersaing satu dengan yang lain, guna
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan merupakan tolak ukur
berhasil tidaknya suatu perusahaan tersebut dalam melaksanakan aktivitasnya, disisi lain
dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dapat mengembangkan usaha
yang akan dating.
Salah satu aspek yang dapat menunjang kelangsungan hidup perusahaan dan
dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui kineija suatu perusahaan serta
pengembangan usaha perusahaan salah satunya adalah keberadaan tenaga keija yang
berkualitas dan professional. Perusahaan harus manpu mencermati hal-hal yang
berhubungan erat dengan ketenaga keijaan. Dalam hal ini seberapa besar kompensasi
yang akan diberikan perusahaan kepada tenaga keija atau karyawan.
Kompensasi yang dimaksud disini adalah gaji dan upah. Gaji dan upah sangat
berpengaruh dan mempunyai peranan penting dalam mempertahankan keberadaan
*»
tenaga kerja yang berrkualitas dan professional. Gaji dan upah dapat memotivasi tenaga
kerja untuk lebih meningkatkan produktivitasnya. Pemberian gaji dan upah yang layak
merupakan hak karyawan. Selain gaji dan upah, tunjangan-tunjangan lain yang
diberikan perusahaan kepada kaiyawan dapat memberikan dorongan untuk selalu
meningkatkan kinerjanya, membutuhkan kreativitas, meningkatkan prestasi serta dapat
menumbuhkan dedikasi dan loyalitas kepada perusahaan. Dengan demikian antara
perusahaan dan tenaga keija tidak saling merugikan tetapi saling menguntungkan yang
akan berdampak pada terealisasinya tujuan perusahaan.
Perusahaan dalam menentukan gaji kaiyawan memerlukan adanya suatu
prosedur akuntansi penggajian dan pengupahan yang tepat dalam penerapannya.
Menurut W. Gerald cold (dalam Zaki Baridwan; 1996: 3). Prosedur adalah suatu urut urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering teijadi.
Sistem penggajian/pengupahan yang baik jika tidak didukung dengan prosedur
akutansi yang baik, maka proses pengendalian intern tidak dapat beijalan dengan baik.
Oleh karena itu betapa pentingnya prosedur akutansi yang standar guna membantu
proses penggendalian intern, pada akhirnya dapat membantu proses pengendalian
keuangan.