Pengembangan Lab-on-Tip (LOT) untuk Deteksi Asam Urat pada Saliva
Abstract
Saliva atau air liur manusia adalah cairan di dalam rongga mulut yang terdiri dari
99% air dan 1% komponen organik-anorganik. Saliva memiliki potensi sebagai
biomarker yang dapat digunakan secara luas. Cairan ini memiliki sistem
antioksidan yang akan mengalami perubahan status oksidatif terkait kondisi suatu
penyakit tertentu. Antioksidan terpenting di dalam saliva adalah asam urat.
Pada penelitian ini dikembangkan biosensor lab-on-tip (LOT) berbasis membran
selulosa untuk mendeteksi asam urat pada saliva. LOT merupakan penggabungan
dari kertas biosensor yang telah diimobilisasi enzim urikase serta indikator pH
bromothymol blue (BTB) dan tip mikropipet (10-100 µL) berisi sampel saliva.
Hasil perubahan warna pada kertas sensor dipotret menggunakan smartphone
yang telah diberi penambahan lensa. ImageJ membantu menganalisis perubahan
warna yang terekam sehingga diperoleh data intensitas warna. Peranti yang
dikembangkan ini diharapkan dapat menjadi langkah alternatif untuk
mengidentifikasi asam urat dengan sampel berupa saliva.
Fabrikasi biosensor LOT meliputi: larutan indikator BTB konsentrasi 800 ppm
dengan volume 2 μL; enzim urikase konsentrasi 12,5 unit/mL dengan volume 2
μL; serta volume sampel sebesar 100 μL. Karakterisasi pada LOT secara umum
menunjukkan hasil yang baik, yaitu: linieritas memperoleh nilai R = 0,999, Vx0 =
1,576%, Xp = 43,493 μmol/L; LOD sebesar 43,493 μmol/L dan LOQ sebesar
130,479 μmol/L; presisi menghasilkan nilai RSD sebesar 1,5%; selektivitas
(interferensi) menggunakan pengganggu berupa senyawa urea dan kreatinin
memperoleh nilai interferensi < 5%; akurasi menghasilkan nilai %recovery
sebesar 104,166%; waktu respon berada pada rentang menit ke-2 hingga 3; waktu
pakai kertas sensor selama 6 hari jika disimpan pada suhu ruang dan 3 hari apabila
disimpan pada suhu kulkas. Berdasarkan pengaplikasian pada sampel saliva nyata, biosensor LOT telah tervalidasi dapat digunakan sebagai peranti alternatif untuk
mendeteksi asam urat saliva, yang mana ketika hasilnya dibandingkan dengan
metode pembanding ELISA tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan
dengan hasil uji T-test sebesar 0,098.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1576]