Pengaruh Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Batuan Fosfat Terhadap Serapan P Serta Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Simulasi Sistem Agroforestri Sengon-Cabai
Abstract
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) adalah salah satu komoditas hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat. Rendahnya hasil produksi disebabkan oleh beberapa faktor seperti turunya luas wilayah produksi, namun hal tersebut dapat diatasi dengan penerapan sistem agroforestri. Pada praktiknya ketersediaan hara seperti fosfat (P) menjadi salah satu tantangan dalam penerapan sistem tanam ini. Aplikasi CMA dan batuan fosfat dapat menjadi solusi alternatif untuk menghadapi tantangan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh CMA dan batuan fosfat terhadap serapan P serta pertumbuhan tanaman cabai rawit pada simulasi sitem agroforestri sengon-cabai. Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas dua faktor, tiga taraf, dan tiga kali ulangan. Faktor pertama yaitu dosis pemberian pupuk hayati CMA (M) yang terdiri atas M0 = 0 g/polibag, M1 = 20 g/polibag, dan M2 = 40 g/polibag. Faktor kedua yaitu dosis pemberian pupuk batuan fosfat yang terdiri atas P0 = 0 g/polibag, P1 = 7 g/polibag, dan P2 = 14 g/polibag. Penelitian dilaksanakan pada petak lahan penanaman yang terletak di Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Hasil yang diperoleh menujukan bahwa interkasi kedua faktor perlakuan berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan serapan P tajuk, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, rasio akar-tajuk, bobot segar tajuk, dan bobot kering tajuk. Faktor tunggal dosis pemberian pupuk hayati CMA berpengaruh nyata terhadap seluruh variabel pengamatan, kecuali panjang akar tanaman. Faktor tunggal dosis pemberian pupuk batuan fosfat berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan rasio akar-tajuk tanaman.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4537]