| dc.description.abstract | Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang semakin tinggi mencapai angka 
275 juta jiwa pada tahun 2023 menyebabkan meningkatnya tingkat konsumtif 
masyarakat dalam bidang pertanian dari sektor pangan maupun hortikultura. Salah 
satu produk hortikultura yang dibutuhkan dalam pemenuhan pangan adalah 
bawang merah. Konsumsi bawang merah nasional mencapai 1,9 juta ton dan 
harus diimbangi dengan strategi peningkatan produksi bawang merah. Upaya 
peningkatan produksi bawang merah menggunakan teknologi True Shallot Seed  
(TSS) atau tanam biji bawang merah telah dilakukan di berbagai daerah di 
Indonesia, salah satunya Kabupaten Bojonegoro. Uji coba yang dilakukan 
mendapatkan hasil bawang merah yang baik dari segi kualitas dan kuantitas 
dibandingkan dengan hasil bawang merah tanam umbi. Namun, pemanfaatan 
teknologi TSS ini belum sepenuhnya digunakan oleh petani bawang merah di 
Kabupaten Bojonegoro dikarenakan minimnya pengetahuan dalam penggunaan 
teknologi dan persepsi petani yang rendah terkait teknologi TSS. Dengan ini 
diperlukan analisis lebih lanjut mengenai persepsi dan faktor-faktor yang 
mempengaruhi penerapan petani dalam adopsi teknologi True Shallot Seed di 
Kabupaten Bojonegoro. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) persepsi petani terhadap 
inovasi teknologi TSS di Kabupaten Bojonegoro dan (2) faktor-faktor yang 
mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan terkait adopsi teknologi TSS 
di Kabupaten Bojonegoro. Penentuan lokasi menggunakan purposive method 
yang berada di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro yang merupakan daerah 
yang telah menerapkan teknologi TSS cukup lama. Metode penelitian yang 
digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Metode pengambilan contoh yang 
digunakan adalah total sampling dan aksidental sampling dengan kriteria 
responden petani bawang merah adopter TSS dan petani bawang merah Non 
adopter TSS dengan jumlah 60 orang responden. Metode pengambilan data 
menggunakan data primer dan sekunder dengan melakukan observasi, wawancara, 
dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data untuk menganalisis persepsi petani 
menggunakan analisis deskriptif dan untuk mengetahui faktor-faktor yang 
mempengaruhi keputusan adopsi TSS menggunakan regresi logistik biner.  
Hasil penelitian menunjukkan persepsi petani yang telah menggunakan 
teknologi TSS dan petani yang tidak menggunakan teknologi TSS sama-sama 
berada pada kategori rendah. Indikator persepsi yang termasuk dalam kategori 
sedang adalah kemampuan teknologi untuk dicoba menurut persepsi petani yang 
telah menggunakan teknologi TSS. Indikator pemahaman petani terhadap 
teknologi TSS berada pada kategori sangat lemah dikarenakan minimnya 
pengetahuan terkait budidaya TSS dan tingkat kerumitan yang tinggi menurut 
persepsi petani yang tidak menggunakan teknologi TSS. Variabel yang digunakan 
dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan adopsi teknologi 
TSS adalah Usia (tahun), Pendidikan (tahun), Luas Lahan (ha), Penyuluhan 
(kali/bulan), Produksi (ton/musim), dan Persepsi (dummy, 0=rendah, 1=tinggi). 
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam adopsi teknologi True 
Shallot Seed (TSS) antara lain adalah variabel Usia (tahun) dengan nilai sig. 0,048 
< (α = 0,05), Luas Lahan (ha) dengan nilai sig. 0,002 < (α = 0,05), dan variabel 
Produksi (ton/musim) dengan nilai sig 0,003 < (α = 0,05). | en_US |