Kelayakan Finansial dan Prospek Pengembangan Produk Asap Cair pada Agroindustri CV. Prima Rosandries di Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember

Abstract

Kelapa merupakan salah satu tanaman yang dapat berproduksi secara terus-menerus setiap tahunnya. Tanaman kelapa memiliki manfaat mulai dari batang hingga helai daunnya yang dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Agroindustri memiliki peranan penting dalam mengolah produk baik dalam berupa barang mentah, setengah jadi bahkan jadi untuk membuat produk memiliki nilai tambah. Terdapat permasalahan yang terjadi pada agroindustri di enam aspek yaitu kebijakan, pasar, keuangan, infrastruktur, research and development, dan produksi serta procesing. Permasalahan umum yang dihadapi oleh agroindustri yaitu sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky, produk pertanian yang bersifat musiman dan bergantung pada iklim, kualitas produk yang dihasilkan rendah membuat sulit bersaing, dan sebagian industri berskala kecil dengan penggunaan teknologi rendah. Terdapat pemanfaatan tempurung kelapa yang dilakukan oleh agroindustri yaitu pembuatan asap cair. CV. Prima Rosandries merupakan agroindustri yang ada di Kabupaten Jember yang mengolah tempurung kelapa menjadi produk asap cair. Agroindustri CV. Prima Rosandries mengalami permasalahan yaitu tidak adanya proses pembukuan akuntansi terkait arus kas masuk dan keluar, mesin produksi yang terbatas karena adanya kerusakan pada alat pembakaran tempurung kelapa 400 kg dari dua alat pembakaran tempurung yang dimiliki yaitu kapasitas 1.500 kg dan 400 kg, bahan dari alat yang digunakan terbuat dari drum berbahan dasar besi membuat daya simpan produk menjadi tidak tahan lama dan belum adanya standarisasi produk. Biaya investasi yang dikeluarkan oleh CV. Prima Rosandries yakni sebesar Rp.249.415.000 dengan penggunaan mesin produksi dari drum berbahan besi, namun terdapat mesin produksi yang lebih baik yakni dari bahan stainless steel. Adanya permasalahan tersebut, perlu adanya analisis kelayakan finansial dan prospek pengembangan usaha asap cair tempurung kelapa CV. Prima Rosandries untuk melihat apakah usaha tersebut layak untuk tetap dijalankan atau tidak dan bagaimana prospek pengembangan alternatif yang tepat untuk keberlanjutan usaha. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kelayakan finansial agroindustri CV. Prima Rosandries dan (2) merumuskan strategi alternatif agroindustri CV. Prima Rosandries. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik. Metode pengambilan contoh yaitu menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data yaitu menggunakan analisis kelayakan finansial dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) analisis kelayakan finansial usaha asap cair tempurung kelapa CV. Prima Rosandries secara finansial layak untuk dijalankan dan dilanjutkan. Berdasarkan analisis kelayakan finansial, didapatkan hasil dengan menggunakan kriteria investasi yaitu nilai NPV sebesar Rp. 3.798.506.746 > 0, Net B/C sebesar 5,25 > 1, Gross B/C sebesar 1,62 > 1, IRR sebesar 34,60% > 6,00% (discount rate), dan PP selama 5 Tahun 10 Bulan 6 Hari < 10 tahun (umur ekonomis usaha). Berdasarkan hasil perhitungan kriteria investasi maka pengambilan keputusannya adalah usaha asap cair tempurung kelapa CV. Prima Rosandries layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan. (2) Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis SWOT usaha asap cair tempurung kelapa CV. Prima Rosandries menunjukkan nilai IFAS sebesar 3,24 dan nilai EFAS sebesar 3,00. Matriks Posisi Kompetitif Relatif menempati posisi White Area (bidang kuat-berpeluang). Total skor pada diagram analisis SWOT memperlihatkan bahwa CV. Prima Rosandries berada pada kuadran I dengan titik koordinat (2,29 ; 0,90). Pada matriks IE berada pada posisi sel I yaitu pertumbuhan. Berdasarkan nilai perhitungan SWOT tersebut maka strategi alternatif usaha asap cair tempurung kelapa CV. Prima Rosandries yang paling tepat untuk diterapkan adalah strategi S-O. Terdapat empat opsi alternatif strategi S-O yaitu meningkatkan kualitas dan mutu produk untuk mempertahankan loyalitas konsumen, meningkatkan skala produksi dengan menarik investor dan penggunaan teknologi yang lebih baik serta pemanfaatan bahan baku yang melimpah, melakukan kemitraan dengan pemerintah dan melakukan diversifikasi produk untuk pengembangan usaha serta memperluas pasar dan mengoptimalkan side product arang untuk menambah profitabilitas.