Analisis Pengendalian Bahan Baku UD. Rimba Jati di Desa Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember
Abstract
Kayu Jati merupakan salah satu jenis kayu yang sering dimanfaatkan untuk
pembuatan furniture kayu karena kualitas atau mutu yang sangat baik dari kayu jati
yang membuat jenis kayu tersebut diminati industri furniture untuk dijadikan
sebagai bahan baku pembuatan barang-barang furniture kayu. Salah satu
agroindustri yang memanfaatkan penggunaan kayu Jati adalah UD Rimba Jati.
Pemesanan bahan baku tentu menjadi faktor penting dalam pelaksanaan proses
produksi perusahaan karena dapat mempengaruhi biaya produksi yang dikeluarkan.
Namun demikian, pemesanan bahan baku pada UD Rimba Jati belum menggunakan
perhitungan seara ekonomis dan masih dilakukan secara tradisional dengan
menggunakan perkiraan sesuai pemesananya saja sehingga dapat menyebabkan
terjadinya permasalahan kekurangna dan kelebihan akan bahan baku yang
dibutuhkan. Untuk itu pengendalian bahan baku diperlukan untuk meminimalisir
risiko akan terjadinya kekurangan atau kelebihan bahan baku pada perusahaan yang
dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada pengeluaran biaya yang
dikeluarkan perusahaan.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive
method yaitu di UD Rimba Jati. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian
ini adalah metode analitik dan deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data meliputi
kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pesanan persediaan bahan
baku ekonomis pada UD Rimba Jati dianalisis menggunakan metode Economic
Order Quantity atau (EOQ), persediaan pengaman bahan baku pada UD Rimba Jati
dianalisis menggunakan metode Safety Stock atau (SS), dan tingkat pemesanan
kembali bahan baku pada UD Rimba Jati dianalisis dengan menggunakan metode
Re-order Point atau (ROP).
Hasil analisis menunjukkan bahwa 1) Nilai Economic Order Quantity atau
tingkat pemesanan ekonomis yang diperoleh untuk bahan baku kayu Jati pada UD.
Rimba Jati adalah sebesar 14,39 m3 dengan frekuensi pemesanan sebanyak 7 kali
dalam kurun waktu satu tahun dengan jangka waktu pemesanan bahan baku kayu
Jati sebesar 50 hari tiap pemesanannya. 2) Nilai Safety Stock atau persediaan
pengaman yang diperoleh untuk UD. Rimba Jati adalah sebesar 13,26 m3 yang
menjadi nilai persediaan pengaman bahan baku yang ideal bagi perusahaan untuk
mengatasi ketidakpastian pemenuhan bahan baku sehingga nilai Safety Stock
tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya kekurangan bahan baku akibat
pengadaan bahan baku yang tertunda. 3) Nilai Reorder Point atau titik pemesanan
kembali yang diperoleh untuk UD. Rimba Jati adalah sebesar 13,55 m3 untuk
mencapai kondisi ideal UD Rimba Jati dalam melakukan pemesanan bahan baku
kayu Jati. Pemesanan yang dilakukan UD. Rimba Jati masih menggunakan
perkiraan saja sehingga terjadinya masalah akan kelebihan bahan baku sehingga
dengan adanya perhitungan ekonomis untuk ROP sendiri diharapkan dapat berguna
untuk menstabilkan kondisi stok bahan baku pada UD. Rimba Jati sendiri
khususnya dalam titik pemesanan kembali kayu Jati yang dilakukan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4533]