Uji Viabilitas Cendawan Entomopatogen (Metarhizium anisopliae) pada Media Residu Maggot dan Limbah Cangkang Pupa
Abstract
Metarhizium anisopliae merupakan salah satu cendawan entomopatogen
yang banyak digunakan dalam pengendalian hama serangga (Agen Pegendali
Hayati). Cendawan ini memiliki sifat saprofit yaitu memanfaatkan kandungan
nutrisi pada media bahan organik untuk kelangsungan hidupnya, sehingga
membutuhkan nutrisi yang cukup pada media bahan organik, agar dapat tumbuh.
Media bahan organik yang umum digunakan adalah beras jagung, akan tetapi saat
ini penggunaannya bersaing dengan manusia yang juga mengkonsumsinya sebagai
makanan pokok, selain itu harganya juga relatif terus meningkat. Media bahan
organik residu maggot dan cangkang pupa merupakan limbah sisa hasil dari
budidaya meggot yang tinggi kandungan nutrisi, akan tetapi masih belum
dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan media
alternatif yang efektif dalam perbanyakan cendawan Metarhizium anisopliae.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dalam konidisi
terkontrol, homogen, dan steril menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL),
dengan 4 (empat) perlakuan, dan ulangan sebanyak 6 (enam) kali. Cendawan
Metarhizium anisopliae menunjukkan nilai kerapatan konidia yang tinggi pada
media kontrol beras jagung yaitu 15,5 x 108
. Media bahan organik kotoran ayam
menunjukkan nilai kerapatan yang juga tinggi yaitu 14,4 x 108
, sedangkan pada
media bahan organik residu maggot dan limbah cangkang pupa menunjukkan nilai
kerapatan yang sangat rendah yaitu 2,08 x 106
dan 6,25 x 106
, akibat adanya
senyawa lignoselulosa pada kedua media tersebut. Media bahan organik residu
maggot dan cangkang pupa tidak dapat digunakan sebagai media pertumbuhan
cendawan Metarhizium anisopliae.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4533]