Botani ekonomi dan Karakterisasi Pakis Sayur (Diplazium esculentum (Retz.) Sw.) Asal Kabupaten Jember
Abstract
Diplazium esculentum (Retz.) Sw. merupakan tumbuhan paku dari genus
Diplazium, dimana genus ini terdiri dari sekitar ~400 spesies. Tumbuhan tersebut
merupakan salah satu tumbuhan paku yang bagian daun mudanya dapat dikonsumsi
yang keberadaanya melimpah di Kawasan Kabupaten Jember dan Kabupaten
Banyuwangi. Keberadaan D. esculentum (Retz.) Sw. yang tinggi memiliki potensi
ekonomi bagi masyarakat sekitar untuk diperjualbelikan dan dikonsumsi.
Mayoritas masyarakat sekitar memanfaatkan tumbuhan tersebut sebagai
pendamping makanan, bahkan dari negara lain seperti Kamboja, Cina, India,
Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan
Banglades. Selain dimanfaatkan sebagai pendamping makanan, juga dapat
dimanfaatkan sebagai obat seperti di Filipina digunakan sebagai obat hipertensi dan
konstipasi dan di India dimanfaatkan sebagai obat hemoptisis dan batuk.
Pemanfaatan D. esculentum (Retz.) Sw. sebagai obat alami karena adanya
kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, glikosida,
fenol, tannin, terpenoid, steroid yang memiliki aktivitas antioksidan. Berdasarkan
hal tersebut perlu dilakukan studi ekonomi D. esculentum (Retz.) Sw. dari
Kabupaten Jember dan Banyuwangi, profil metabolit sekunder, uji aktivitas
antioksidan dan identifikasi morfologi dan molekuler D. esculentum (Retz.) Sw.
asal Kabupaten Jember.
Metode yang digunakan untuk data produktivitas dan nilai ekonomi D.
esculentum (Retz.) Sw. menggunakan studi botani ekonomi melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Identifikasi molekuler dengan DNA Barcoding
dilakukan untuk memvalidasi hasil identifikasi morfologi. Profil metabolit
sekunder diperoleh dengan analisis Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS), sedangkan uji aktivitas dilakukan dengan metode DPPH. Produktivitas D. esculentum (Retz.) Sw. tertinggi dari kawasan Kecamatan
Kalibaru Kabupaten Banyuwangi yaitu total panen perhari D. esculentum (Retz.)
Sw. tercatat 3.194,47 Kg perhari pada musim hujan dan 1.155,58 Kg pada musim
kemarau. Karakter morfologi D. esculentum (Retz.) Sw sesuai dengan karakter
molekuler dengan D. esculentum (Retz.) Sw dari USA. Sampel D. esculentum
(Retz.) Sw dari Kabupaten Jember memiliki aktivitas antioksidan kategori kuat
(IC50 = 91,25 ± 7,60) dengan metode DPPH dan potensi obat dari kandungan
metabolit sekunder dengan metode GC-MS adalah terdapat 25 senyawa dan
dikelompokkan menjadi 3 kelompok senyawa yaitu fenol, terpen dan alkaloid.
Kelompok fenol terdiri dari 11 senyawa, terpen 9 senyawa dan alkaloid 5 senyawa.
Collections
- MT-Biology [7]