Peran Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani Mulyo Lestari Desa Bulurejo Kabupaten Wonogiri
Abstract
Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian melalui pemberdayaan kelompok tani. Kepemimpinan memiliki peran yang penting dalam mengerakkan dan memotivasi anggota kelompok tani. Seperti pada kelompok tani Mulyo Lestari, peran kepemimpinan ketua kelompok tani sangat penting dalam menggerakkan dan mendorong keaktifan anggota sehingga memberikan dampak perubahan pada perkembangan kelompok.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan ketua kelompok tani Mulyo Lestari. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja, yaitu Kelompok Tani Mulyo Lestari, Desa Bulurejo, Kabupaten Wonogiri. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Informan ditentukan secara sengaja berdasarkan kriteria tertentu. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif model Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepemimpinan pada Kelompok Tani Mulyo Lestari dapat dilihat dari tiga peran, yaitu 1) peran antar pribadi, 2) peran berhubungan dengan informasi, dan 3) peran dalam pengambilan keputusan. 1) Peran antar pribadi terdiri dari tiga peran, yaitu peran sebagai tokoh, sebagai pemimpin, dan sebagai perantara. Peran sebagai tokoh dapat dilihat pada tindakan ketua kelompok dalam membagikan tugas kepada anak buah sesuai dengan posisinya dan diberikan lebih awal sehingga pengurus dan anggota tahu dan mengerti akan tugas masing-masing. Selain itu, dalam menyelesaikan masalah ketua kelompok mengajak pengurus beserta anggota berdiskusi dan musyawarah untuk mendapatkan solusi bersama. Sebagai pemimpin, peran ketua kelompok dapat dilihat pada saat memimpin rapat yang dilaksanakan dengan lancar dan menghasilkan keputusan dengan baik melalui musyawarah. Selain itu, ketua dapat menjadi mediator dalam membangun hubungan antar anggota. Peran ini dapat dilihat ketika beliau menyediakan tempat untuk berbagi informasi pada anggota kelompok melalui grup whatsapp. 2) Peran ketua kelompok berhubungan dengan informasi dapat dilihat dari tiga peran, yaitu peran ketua sebagai monitor, sebagai diseminator/penyebar, dan sebagai juru bicara. Sebagai monitor, ketua kelompok tani berperan dalam memonitor dan menyeleksi informasi yang masuk dari luar untuk kepentingan kelompok. Sebagai penyebar informasi, ketua kelompok tani berperan untuk menyampaikan informasi yang masuk kepada anggota. Sebagai juru bicara, ketua kelompok berperan sebagai wakil kelompok untuk menyampaikan berbagai informasi terkait pertanian kepada anggota dan masyarakat melalui pertemuan RT. 3) Peran ketua kelompok dalam pengambilan keputusan dibagi menjadi empat, yaitu pengambilan keputusan dalam kegiatan bisnis, dalam menangani masalah, dalam membagi sumberdaya, dan dalam negosiasi. Dalam kegiatan bisnis, peran ketua kelompok dapat dilihat pada upaya pengembangan usaha penyewaan alat dan mesin pertanian, serta dalam pengelolaan laporan keuangan. Peran ketua kelompok dalam menangani masalah dapat dilihat dari cara ketua kelompok dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang dilakukan melalui musyawarah. Peran ketua kelompok dalam pengelolaan sumber daya alam dapat dilihat dari tindakan ketua dalam pengelolaan sumberdaya air untuk kepentingan irigasi pertanian. Peran ketua sebagai negosiator dapat dilihat dalam penentuan aturan yang baru hingga anggota menerima aturan tersebut.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4533]