Keanekaragaman Jamur Endofit pada Tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.) dan Uji Patogenitas, serta Daya Hambatnya terhadap Fusarium sp.
Abstract
Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan salah satu tanaman liar
yang sering tumbuh di berbagai tempat dan termasuk ke dalam golongan tanaman
tingkat tinggi yang mengandung berbagai mikroorganisme endofit seperti jamur
endofit. Jamur endofit merupakan suatu jamur yang dapat ditemukan di dalam
jaringan tanaman hidup, dimana keberadaan jamur ini sangat menguntungkan bagi
tanaman karena dapat mendukung produksi metabolit sekunder. Jamur endofit
memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman karena dapat
berfungsi sebagai Plant Growth Promoting Fungi (PGPF). Tanaman ciplukan
budidaya (P. peruviana) menjadi tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai
tanaman obat, sehingga diperlukan suatu cara untuk mendukung pertumbuhannya,
salah satunya dengan mempersiapkan agen biologis. Penelitian ini dapat menjadi
suatu cara untuk menyiapkan agen biologis bagi tanaman ciplukan budidaya
dengan memanfaatkan keberadaan jamur endofit pada tanaman ciplukan liar.
Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan terdiri dari 2 bagian yaitu
rancangan percobaan secara deskriptif analitik dan rancangan percobaan
eksperimen dengan menggunakan Rangcangan Acak Lengkap (RAL). Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa jamur endofit pada tanaman ciplukan liar
ditemukan sebanyak 18 jamur dan dari hasil determinasi ditemukan 7 genus jamur
endofit. Jamur yang diindikasikan bersifat patogen terhadap benih tanaman
ciplukan budidaya berjumlah 6 jamur yang terdiri atas 2 jamur endofit dari
tanaman fase vegetatif dan 4 jamur dari fase generatif. Jamur endofit dengan
persentase penghambatan tertinggi terhadap jamur patogen pada 8 HSI yaitu
Humicola sp. SB3G2 yang berasal dari tanaman ciplukan fase generatif dengan
persentase penghambatan sebesar 44,23%.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4534]