Pelayanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan layanan perpustakaan
berbasis inklusi sosial di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember.
Perpustakaan merupakan tempat untuk dapat menyimpan, melestarikan dan
menyediakan bahan pustaka bagi masyarakat. Perpustakaan ini sebagai alat
pendukung utama untuk mengembangkan literasi masyarakat. Dalam
perkembangannya, ada program yang dinamakan Transformasi Perpustakaan
Berbasis Inklusi Sosial yang dicanangkan Perpustakaan Nasional. Seluruh
perpustakaan berusaha untuk menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial salah
satunya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember. Program tersebut
sudah dijalankan dengan berbagai layanan dan kegiatan yaitu layanan umum,
layanan perpustakaan keliling, layanan perpustakaan digital dan pojok baca. Pada
tahun 2023, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat yang dibuat oleh
Perpustakaan Nasional disampaikan bahwa Kabupaten Jember berada di urutan 37
dari 38 Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dalam IPLM tiga Kabupaten/Kota
terendah diantaranya Kab. Sumenep, Kab. Jember dan Kab. Probolinggo. Apabila
dilihat dengan Tingkat Gemar Membaca Tahun 2023, Kabupaten Jember memiliki
indeks yang lebih kecil dibanding Kab. Sumenep dan Kab. Probolinggo. Hal ini
menjadikan Peneliti mengambil objek layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial
di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember sebagai instansi yang juga
mendukung adanya peningkatan literasi di Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif.
Lokasi penelitian ini bertempat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Jember. Fokus dari penelitian ini adalah melihat layanan perpustakaan yang
berbasis inklusi sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi
partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik penentuan informan
dalam penelitian ini ditentukan yang memiliki peran secara signifikan dalam Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember yang berkaitan dengan bidang
perpustakaan dan pemakai manfaat layanan perpustakaan dengan memiliki
informan kunci, informan utama dan informan tambahan. keabsahan data yang
digunakan ialah triangulasi sumber dan juga triangulasi data. Kemudian, Teknik
analisis data menggunakan analisis data model Miles dan Huberman yang terdiri
atas pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menujukkan bahwa pelayanan perpustakaan di Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember sudah berupaya melaksanakan
perpustakaan berbasis inklusi sosial walaupun belum optimal dan merata. Pedoman
perpustakaan berbasis inklusi sosial ini terdapat tiga prinsip yaitu peningkatan
layanan informasi, pelibatan masyarakat pada perpustakaan dan advokasi kemitraan
terhadap perpustakaan. Pada peningkatan layanan informasi di Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kabupaten Jember yang dilakukan seperti pinjam bergulir dan
perubahan tata letak perpustakaan. Dalam kemudahan akses untuk masyarakat
dalam mendapatkan informasi sudah ada perpustakaan keliling, perpustakaan
digital dan pojok baca. informasi yang diberikan kepada masyarakat belum optimal
karena kurang promosi pemberitahuan kegiatan ke khalayak masyarakat serta lebih
didominasi oleh Lembaga sekolah sehingga jumlah pengunjung lebih banyak
pelajar dan mahasiswa. Pada pelibatan masyarakat pada perpustakaan di Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember telah mempunyai kegiatan yaitu
lomba bertutur sekolah dasar, lomba perpustakaan desa dan JPermataku. Terakhir
ada Advokasi kemitraan terhadap perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Jember dengan bimbingan teknis kepada perpustakaan desa,
kendala wilayah yang luas dan jauh di Kabupaten Jember sehingga belum semua
terlaksana secara menyeluruh. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Jember juga melakukan kerjasama dengan pihak instansi pemerintahan, Lembaga
sekolah dan swasta.
Hal ini dapat memperlihatkan bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kabupaten Jember telah melaksanakan kegiatan perpustakaan berbasis inklusi
sosial, namun belum terfokus dan belum merata. Dapat dilihat pada kegiatan
pelibatan masyarakat yang belum memiliki sasaran yang luas kepada seluruh
masyarakat tertentu. Adapula kurangnya promosi perpustakaan dari Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember sebagai bentuk transparansi dan
membentuk citra yang baik sehingga jumlah pengunjung akan lebih naik.
Kerjasama yang perlu dilakukan lebih banyak kepada pihak yang berkepentingan
terutama pada komunitas literasi.