Pengaruh Model Learning Cycle 7E Berbantuan PhET Simulation Terhadap Keterampilan Kolaborasi dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMK
Abstract
Pembelajaran fisika merupakan pembelajaran ilmu sains yang membahas
mengenai fenomena alamiah yang diinterpretasikan melalui rumus matematis
untuk membuktikan validitas suatu gejala alam. Faktor yang signifikan dalam
mempengaruhi rendahnya antusiasme siswa terhadap pembelajaran fisika ialah
implementasi model pembelajaran yang kurang efektif. Pembelajaran masih
berorientasi pada pendekatan teacher-centered, yang mana peran guru dalam
proses pembelajaran masih mendominasi dibandingkan dengan partisipasi aktif
siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa seringkali terbatas pada penerimaan
penjelasan guru yang menyebabkan siswa menjadi pasif. Dengan demikian,
proses pembelajaran belum dapat melatih dan mengembangkan keterampilan
kolaborasi siswa. Guru fisika harus kreatif dalam memilih model pembelajaran
yang tepat dan menarik agar siswa tertarik pada pembelajaran fisika. Model
Learning Cycle 7E merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa,
dimana model ini memberikan peluang kepada siswa untuk berkolaborasi dalam
pertukaran gagasan, bekerja sama dengan rekan sejawat, berinteraksi secara aktif
dengan guru, serta mengingat kembali terkait konsep yang telah dipelajari.
Pembelajaran dengan model Learning Cycle 7E mampu meningkatkan
keterampilan kolaborasi siswa dalam memecahkan suatu permasalahan.
Penerapan model Learning Cycle 7E dapat diintegrasikan dengan media simulasi
interaktif yaitu PhET Simulation. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
pengaruh model Learning Cycle 7E berbantuan PhET Simulation terhadap
keterampilan kolaborasi dan hasil belajar fisika siswa SMK.
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Jember pada semester gasal tahun
ajaran 2024/2025. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian True Experimental menggunakan Posttest Only Control Group Design.
Sampel penelitian ditentukan dengan uji homogenitas, kemudian dipilih
menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh kelas X DKV
sebagai kelas eksperimen dan kelas X TKP sebagai kelas kontrol. Data
keterampilan kolaborasi siswa diperoleh dari hasil observasi oleh tujuh observer,
sedangkan data hasil belajar fisika siswa diperoleh dari hasil posttest pada kedua
kelas.
Hasil penelitian terkait pengaruh model Learning Cycle 7E berbantuan
PhET Simulation terhadap keterampilan kolaborasi siswa SMK menggunakan
data hasil observasi oleh observer. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar
86,55 dan pada kelas kontrol sebesar 57,12. Hasil analisis data keterampilan
kolaborasi siswa menggunakan Independent Sample T-test diperoleh nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0,000 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga
disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan model Learning Cycle 7E berbantuan
PhET Simulation terhadap keterampilan kolaborasi siswa SMK.
Hasil penelitian terkait pengaruh model Learning Cycle 7E berbantuan
PhET Simulation terhadap hasil belajar fisika siswa SMK menggunakan data hasil
posttest. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 87,43 dan pada kelas
kontrol sebesar 71,67. Hasil analisis data hasil belajar fisika siswa menggunakan Mann Whitney U-Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 0,05 artinya
Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan
model Learning Cycle 7E berbantuan PhET Simulation terhadap hasil belajar
fisika siswa SMK. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan dari penelitian ini ialah ada pengaruh signifikan model Learning
Cycle 7E berbantuan PhET Simulation terhadap keterampilan kolaborasi dan hasil
belajar fisika siswa SMK.