Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model PjBL Terintegrasi STEM Pada Pokok Bahasan Hukum Newton
Abstract
Pembelajaran di abad ke-21 menuntut siswa memiliki keterampilan yang
dapat membantu siswa bersaing dalam menghadapi tantangan era revolusi industri
4.0. Keterampilan yang perlu dikembangkan adalah 6C (critical thinking, creativity,
collaboration, communication, citizenship, character), yang menekankan
pembelajaran berpusat pada siswa. Salah satu keterampilan yang dapat mendukung
proses pembelajaran di kelas adalah keterampilan berpikir kritis. Menurut hasil
wawancara, ditemukan bahwa kurangnya partisipasi aktif siswa selama
pembelajaran, seperti jarang bertanya atau menyampaikan pendapat. Hal tersebut
menunjukkan belum terlatihnya keterampilan berpikir kritis. Selain itu, siswa
mengalami kesulitan dalam memahami pokok bahasan hukum Newton, karena sifat
konsep gaya dan gerak yang cenderung abstrak.
Model pembelajaran PjBL yang terintegrasi STEM dinilai dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk
menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa melalui penerapan model PjBL
berbasis STEM dalam materi hukum Newton. Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Cluring, Kabupaten Banyuwangi, pada kelas XI-8 dengan jumlah
partisipan sebanyak 35 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan pendekatan studi kasus, meliputi tahapan plan, design, prepare,
collect, analyze, dan share. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, LKPD, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui proses
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.
Kredibilitas data diuji dengan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat indikator berada dalam kategori
baik, sedangkan satu indikator masih tergolong kurang. Indikator interpretasi
berada pada kategori kurang karena sebagian siswa belum mampu mengidentifikasi masalah pada studi kasus mobil kargo dan mengungkapkan solusinya. Indikator
analisis dikategorikan baik, yang terlihat dari kemampuan siswa menghubungkan
prinsip hukum Newton dari literatur dengan perancangan mobil kargo agar lebih
efisien. Indikator evaluasi juga berada dalam kategori baik, ditunjukkan dengan
kemampuan siswa dalam mengevaluasi desain mobil kargo, memilih alat dan bahan
yang sesuai, serta menyusun langkah kerja yang sistematis berdasarkan hasil
diskusi. Indikator inferensi termasuk kategori baik, terlihat pada kemampuan siswa
menyimpulkan hasil percobaan dan membandingkan dengan prinsip hukum
Newton serta faktor yang mempengaruhi hasil. Indikator eksplanasi juga dalam
kategori baik, terbukti dari kemampuan siswa menjelaskan kesulitan dalam
pembuatan mobil kargo serta merencanakan perbaikan berdasarkan hasil
percobaan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa
keterampilan berpikir kritis siswa melalui model PjBL terintegrasi STEM dapat
dianalisis berdasarkan setiap indikator. Indikator analisis, evaluasi, inferensi,
eksplanasi, menunjukkan hasil yang baik. Namun, indikator interpretasi masih
perlu ditingkatkan.