Analisis Kinerja Keuangan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan Dinas
Pendidikan Kabupaten bogor. Latar belakang penelitian ini didasarkan Pada Tahun
2019 hingga 2022 terjadi masa Pandemi Covid-19 hingga masa pemulihan. Adanya
pandemi Covid-19 berdampak besar pada perekonomian di Indonesia. Pemerintah
membuat kebijakan pemberhentian kegiatan sosial menyebabkan terhambatnya
kegiatan ekonomi pada sektor pendidikan yang ada pada daerah. Berbagai kondisi
pendidikan yang terjadi di beberapa daerah, tidak lepas kondisi pendidikan di
Kabupaten Bogor. Dalam hal tersebut urusan Pendidikan pada daerah telah diatur
oleh Dinas pendidikan. Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan pada
APBD dan berbagai dinas, termasuk Dinas Pendidikan. Pandemi Covid 19
memaksa dinas pendidikan berdaptasi dengan cepat. Anggaran dan realisasi belanja
Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tahun 2019 sampai tahun 2022, realisasinya
mengalami kenaikan dan penurunan pada tahun tertentu. Terdapat penurunan
anggaran dan realisasi belanja dinas pendidikan. Pada tahun 2019 hingga 2022
penyerapan anggaran mengalami fluktuasi. Pada tahun 2020 mengalami penurunan
yang signifikan yang mengakibatkan pergeseran prioritas anggaran untuk
penanganan pandemi. Pada tahun 2021 hingga 2022 mengalami kenaikan kembali
pada masa pemulihan perekonomian setelah Covid-19.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan
teknik analisis data menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari rasio efektivitas,
rasio efisiensi, rasio aktivitas dan analisis varian belanja. Populasi dalam penelitian
ini adalah data sekunder APBD dan data dari dinas pendidikan. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa kinerja keuangan Dinas Pendidikan Kabupaten bogor tahun
2019-2022 dapat dikategorikan belum cukup baik. Pada tahun 2019 hingga 2022
penyerapan anggaran mengalami fluktuasi. Pada proporsi anggaran belanja
langsung dan tidak langsung terhadap total belanja pendidikan dinyatakan tidak
ideal. Berdasarkan hasil analisis rasio aktivitas yang terdiri dari rasio belanja
operasional dan rasio belanja modal, lebih cenderung mengutamakan belanja
operasional dari pada belanja modal. Berdasarkan analisis rasio efisiensi pada tahun
2019-2022 prosentase turun pada rasio efisiensi menandakan bahwa dalam periode
tersebut, pemerintah menghadapi masalah dalam mengelola dan mengalokasikan
sumber daya finansialnya. Namun, kendati demikian kinerja keuangan Dinas
Pendidikan masih terbilang efektif, ditinjau dari rasio efektivitas mobilisasi
penerimaan anggaran, realisasi anggaran tidak melebihi target anggaran. Hasil
Analisis Varian Belanja, menunjukkan kinerja yang baik adanya penghematan
penggunaan realisasi anggaran. Kinerja keuangan Dinas Pendidikan termasuk
kedalam jenis anggaran incremental budget metode penganggaran didasarkan pada
penyesuaian kecil dari anggaran tahun sebelumnya. Selain itu juga program yang
dilaksanakan merupakan kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya, bersifat
kurang inovatif.