Pemetaan Model Bisnis dan Strategi Pengembangan Agroindustri pada CV. Bawang Goreng Armos di Kabupaten Probolinggo
Abstract
Tanaman bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) merupakan
komoditas tanaman hortikultura jenis sayuran yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat karena setiap bagian dari tanaman bawang merah dapat dimakan
mulai dari umbi, daun bawang atau bunga bawang melalui pengolahan.
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu wilayah penghasil bawang merah
terbesar di Jawa Timur. Desa Watuwungkuk Kecamatan Dringu merupakan salah
satu daerah di Kabupaten Probolinggo yang memiliki potensi dalam
membudidayakan komoditas bawang merah. CV. Bawang Goreng Armos
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri dengan melakukan
pengolahan hasil bawang merah. CV. Bawang Goreng Armos mengolah bawang
merah menjadi produk bawang goreng dengan tiga tingkat varian rasa kepedasan.
Agroindustri CV. Bawang Goreng Armos belum mampu memaksimalkan
usahanya dikarenkan kurang dalam pengusahaan kemajuan teknologi dan
pemasaran. Selain itu mulai banyak pesaing usaha sejenis sehingga menghambat
perkembangan CV. Bawang Goreng Armos.
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan analisis pemetaan model bisnis
menggunakan Business Model Canvas dan Strategi pengembangan agroindustri
pada CV. Bawang Goreng Armos. Metode penentuan lokasi dilakukan secara
sengaja yaitu purposive method. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
deskriptif dan metode analitik. Metode deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan 9 elemen bisnis menggunakan alat analisis BMC. Sedangkan
metode analitik digunakan untuk mengetahui strategi pengembangan bisnis
melalui alat analisis matriks IFAS dan EFAS, serta analisis SWOT. Pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara dengan bantuan kuesioner dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan model bisnis pada CV.
Bawang Goreng Armos menghasilkan 9 elemen BMC meliputi, Segmentasi
pelanggan (customer segmentasi) yaitu demografis, geografis, psikografis, dan
perilaku. Proposisi nilai (value propotions) meliputi produk berkualitas,
pengalaman pelanggan, pelayanan ramah, kesesuaian harga, distribusi produk
cepat, promosi melalui berbagai media sosial, dan proses produksi sesuai
pengalaman. Saluran (channels) terbagi menjadi saluran langsung dan saluran
tidak langsung. Hubungan pelanggan (customer relationships) yang diberikan
berupa pelayanan personal, pemberian bonus diskon harga, gratis ongkos
pengiriman produk, dan penambahan produk. Sumber pendapatan (revenue
streams) berupa penjualan produk dan dana hibah pemerintah. Sumber daya kunci
(key resources) berupa sumber daya bahan baku, sumber daya manusia, sumber
daya teknologi, sumber daya modal, dan sumber daya intelektual. Aktivitas kunci
(key activities) meliputi pengadaan bahan baku, proses produksi, pemasaran dan
promosi produk. Kerja sama kunci (key partnerships) meliputi pemasok bahan
baku, instansi perbankan dan pemerintah. Struktur biaya (cost structure) terdiri
dari biaya tetap dan biaya variabel. Faktor kekuatan terbagi menjadi 9 aspek.
Faktor kelemahan terbagi menjadi 5 aspek. Faktor peluang terbagi menjadi 12
aspek. Faktor ancaman terbagi menjadi 3 aspek. Strategi menggunakan analisis
SWOT berada pada White Area. Pada diagram diagram analisis SWOT berada
pada kuadran I yaitu strategi agresif. Pada analisis matriks Internal dan Eksternal
berada pada posisi sel 1 pertumbuhan.Alternatif strategi yang disarankan untuk
CV. Bawang Goreng Armos menggunakan strategi S-O dalam mempertahankan
mutu dan kualitas produk Bawang Goreng Armos serta meningkatkan pelayanan
usaha untuk kepuasan dan loyalitas konsumen, menjalin kerjasama dengan agen
pemasok bahan produksi bawang goreng untuk mengurangi pengeluaran modal
usaha, peningkatan kualitas kompetensi usaha dengan adanya bantuan pelatihan
dari pemerintah, meningkatkan jumlah produksi dan memperluas pemasaran
produk dengan memanfaatkan media sosial untuk promosi dan penjualan produk.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4455]