• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kegagalan Joint Programme UNFPA dengan UNICEF (UNJP) dalam mengatasi Kasus Female Genital Mutilation (DGM) di Mali

    Thumbnail
    View/Open
    Monisa Shafarila Dzulkarnain_200910101129 (816.8Kb)
    Date
    2024-12-28
    Author
    DZULKARNAIN, Monisa Shafarila
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Mali menjadi “rumah” bagi jutaan perempuan yang menderita praktik FGM. Tradisi berbahaya ini menjadi simbol pelestarian budaya oleh masyarakat Mali secara turun-temurun. Hal ini menyebabkan prevalensi kasus FGM di Mali berada pada angka ekstrem selama bertahun-tahun. Sebagai respon terhdap permasalah tersebut, UNFPA bersama UNICEF hadir melalui Joint Programme dengan tujuan mempercepat pengabaian FGM di Mali. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menganalisis fenomena yang dibahas oleh penulis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka. Penulis melakukan pengumpulan data melalui literatur kemudian menganalisisnya untuk memperoleh data yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegagalan Joint Programme disebabkan oleh dua hal, yakni ketidakmampuan Joint Programme dalam menjamin pendidikan yang memadai bagi perempuan dan kegagalan Joint Programme dalam mengadvokasi hukum anti-FGM. Kegagalan Joint Programme dalam dua faktor tersbut dikaitkan dengan beberapa hambatan. Pertama ketidakmampuan Joint Programme dalam menjamin pendidikan bagi perempuan disebabkan oleh kurangnya fokus pada pendidikan kesetaraan gender dalam kampanye kesadaran, buruknya kualitas pendidikan di Mali, pendekatan kampanye kesadaran yang kurang sensitif budaya lokal, dan keterbatasan jangkauan kampanye kesadaran. Kedua, Joint Programme gagal dalam mengadvokasi undang-undang anti-FGM di Mali. Dalam hal ini, kegagalan tersebut dikaitkan dengan beberapa hambatan seperti, ketidakmampuan Joint Programme dalam meyakinkan pemuka agama terkait norma baru yang menentang FGM, lemahnya proses advokasi hukum anti-FGM, kurangnya komitmen dalam mengadvokasi undang-undang, serta kampanye kesadaran yang kurang mendukung advokasi undang-undang anti-FGM secara langsung.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127487
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5715]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository