Eksplorasi Bacillus Spp. dari Filosfer Cabai Rawit sebagai Agen Antagonis Colletotrichum SP. Penyebab Penyakit Antraknosa
Abstract
Cabai adalah bahan baku sebagai penambah rasa dan meningkatkan nafsu makan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan produksi cabai di Indoneisa mengalami produksi signifikan pada tahun 2021 hingga 2024. Infeksi patogen Colletotrichum sp. terjadi pada tahap vegetatif hingga panen Penggunaan mikroba yang bersifat antagonis terhadap penyakit antraknosa dikenal sebagai pengendalian hayati, dan merupakan cara yang praktis dan bermanfaat bagi lingkungan Isolasi dan Identifikasi jamur Colletotrichum sp., Eksplorasi Bacillusspp., Uji Gram, Uji Hipersensitif, Uji Daya Antagonis, Uji Hidrolisis Pati, Uji Katalase, Uji Pertumbuhan Pada Suhu 45℃ dan 65℃, Uji Pertumbuhan Pada pH 5,7., Uji Pertumbuhan Pada 7% NaCl, Uji Pertumbuhan Anaerob dalam Glukosa Broth, Uji Produksi Asam Keempat strain bakteri Bacillus memiliki kemampuan menghambat yang berbeda yaitu TW 1 sebesar 85,3 % , PGG 2 sebesar 83 %, KRJ1 sebesar 82,5 %, dan KRJ 3 sebesar 85 %. Bacillus spp. TW 1, KRJ 1, dan KRJ 3 memiliki karakteristik mirip dengan B. coagulans. Isolat Bacillus spp. PGG 2 memiliki karakteristik mirip dengan B. licheneformis.Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa Bacillus strain PGG 2 memiliki karakteristik mirip dengan B. licheneformis, strain TW 1, KRJ 1, dan KRJ 3 memiliki karakteristik yang mirip dengan B. coagulans.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4447]