Pengaruh Perbedaan Suhu dan Kelembapan Terhadap Karakteristik Kokristal Kuersetin-Asam Maleat Rasio 1:3
Abstract
Kuersetin adalah salah satu senyawa flavonoid yang termasuk kategori
flavonol. Kuersetin dikategorikan ke dalam BCS kelas II dengan nilai kelarutan
kuersetin dalam air sebesar 10 mg/L pada suhu kamar. Hal tersebut yang menjadi
salah satu permasalahan pada pengembangan kuersetin sebagai kandidat bahan
aktif farmasi (BAF). Kokristal menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan
kelarutan kuersetin dan metode yang dapat digunakan pada pembuatan kokristal
adalah penguapan pelarut.
Pada pengembangan kokristal baru, stabilitas menjadi aspek yang perlu
diperhatikan. Ketidakstabilan kokristal dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
satunya adalah suhu dan kelembapan. Faktor tersebut dapat mempengaruhi
kokristal dengan terjadinya disosiasi pada bahan aktif selama penyimpanan
terutama kondisi lingkungan dengan suhu dan kelembapan tinggi. Pada penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyimpanan dengan perbedaan suhu dan
kelembapan terhadap karakteristik kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 dan
kadar kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3.
Penelitian ini menggunakan bahan aktif kuersetin dan koformer asam
maleat dengan rasio 1:3. Preparasi kokristal menggunakan metode penguapan
pelarut dengan etanol sebagai pelarut. Pada pengujian stabilitas dilakukan
menggunakan climatic chamber dengan 4 kondisi suhu dan kelembapan (25°C/RH
60%; 25°C/RH 75%; 40°C/RH 60%; 40°C/ RH 75%) selama 0, 5, dan 10 hari.
Selanjutnya dilakukan karakterisasi kokristal meliputi Differential Scanning
Calorimetry (DSC), Powder X-Ray Diffraction (PXRD), Spektrofotometri Fourier
Transform Infrared (FTIR). Penelitian ini juga dilakukan penetapan kadar kuersetin
dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 pada semua kondisi penyimpanan.
Hasil organoleptis kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 menunjukkan
bentuk serbuk kristalin kering berwarna kuning pudar dan pada pengujian stabilitas
menujukkan kesamaan warna dan bentuk dengan serbuk kokristal kuersetin-asam
maleat rasio 1:3. Hasil karakterisasi DSC pada sampel kokristal kuersetin-asam
maleat rasio 1:3 ditunjukkan dengan puncak endotermik baru dan pada uji stabilitas
juga menghasilkan termogram yang sama menunjukkan terbentuknya kokristal,
namun terjadi pergeseran nilai suhu lebur di semua sampel kokristal kuersetin-asam
maleat rasio 1:3 pada penyimpanan 5 hari dan 10 hari.
Hasil karakterisasi PXRD menunjukkan adanya difraktogram baru pada
kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 yang tidak dimiliki oleh komponen
penyusun dan pada uji stabilitas menghasilkan kesamaan difraktogram yang
menunjukkan terbentuknya kokristal, namun terdapat perbedaan nilai puncak
difraksi dan intensitas difraktogram pada semua sampel kokristal kuersetin-asam
maleat rasio 1:3. Hasil karakterisasi FTIR kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3
menunjukkan pergeseran bilangan gelombang di gugus OH dan C=O, selain itu
pada uji stabilitas juga menunjukkan pergeseran bilangan gelombang pada gugus
yang sama di semua sampel kuersetin-asam maleat rasio 1:3. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh penyimpanan dengan suhu dan kelembapan yang berbeda
terhadap pembentukan ikatan hidrogen di kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3.
Hasil penetapan kadar kuersetin dalam semua kokristal kuersetin-asam
maleat rasio 1:3 menunjukkan hasil rentang sebesar 75 - 77%. dan berdasarkan
pengujian one way ANOVA ditunjukkan hasil p>0,05. Hal ini diartikan bahwa
kadar kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 tidak mengalami
penurunan secara signifikan di semua kondisi penyimpanan, selain itu
membuktikan bahwa suhu dan kelembapan yang berbeda tidak mempengaruhi
kadar kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 dan dapat
dinyatakan kuersetin tetap stabil secara kimia.
Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa kondisi penyimpanan
dengan suhu dan kelembapan yang berbeda selama 5 dan 10 hari dapat mempengaruhi
karakteristik kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3, selain itu menunjukkan
kestabilan kokristal pada kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 yang ditandai
dengan adanya pembentukan kokristal di semua kondisi penyimpanan serta tidak
terjadi perubahan kadar kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1540]