Show simple item record

dc.contributor.authorSAPUTRI, Adhelena Belinda
dc.date.accessioned2025-07-15T07:51:31Z
dc.date.available2025-07-15T07:51:31Z
dc.date.issued2023-07-20
dc.identifier.nim192210101144en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127365
dc.descriptionValidasi_firli_9_Juli_25en_US
dc.description.abstractKuersetin adalah salah satu senyawa flavonoid yang termasuk kategori flavonol. Kuersetin dikategorikan ke dalam BCS kelas II dengan nilai kelarutan kuersetin dalam air sebesar 10 mg/L pada suhu kamar. Hal tersebut yang menjadi salah satu permasalahan pada pengembangan kuersetin sebagai kandidat bahan aktif farmasi (BAF). Kokristal menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kelarutan kuersetin dan metode yang dapat digunakan pada pembuatan kokristal adalah penguapan pelarut. Pada pengembangan kokristal baru, stabilitas menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Ketidakstabilan kokristal dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah suhu dan kelembapan. Faktor tersebut dapat mempengaruhi kokristal dengan terjadinya disosiasi pada bahan aktif selama penyimpanan terutama kondisi lingkungan dengan suhu dan kelembapan tinggi. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyimpanan dengan perbedaan suhu dan kelembapan terhadap karakteristik kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 dan kadar kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3. Penelitian ini menggunakan bahan aktif kuersetin dan koformer asam maleat dengan rasio 1:3. Preparasi kokristal menggunakan metode penguapan pelarut dengan etanol sebagai pelarut. Pada pengujian stabilitas dilakukan menggunakan climatic chamber dengan 4 kondisi suhu dan kelembapan (25°C/RH 60%; 25°C/RH 75%; 40°C/RH 60%; 40°C/ RH 75%) selama 0, 5, dan 10 hari. Selanjutnya dilakukan karakterisasi kokristal meliputi Differential Scanning Calorimetry (DSC), Powder X-Ray Diffraction (PXRD), Spektrofotometri Fourier Transform Infrared (FTIR). Penelitian ini juga dilakukan penetapan kadar kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 pada semua kondisi penyimpanan. Hasil organoleptis kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 menunjukkan bentuk serbuk kristalin kering berwarna kuning pudar dan pada pengujian stabilitas menujukkan kesamaan warna dan bentuk dengan serbuk kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3. Hasil karakterisasi DSC pada sampel kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 ditunjukkan dengan puncak endotermik baru dan pada uji stabilitas juga menghasilkan termogram yang sama menunjukkan terbentuknya kokristal, namun terjadi pergeseran nilai suhu lebur di semua sampel kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 pada penyimpanan 5 hari dan 10 hari. Hasil karakterisasi PXRD menunjukkan adanya difraktogram baru pada kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 yang tidak dimiliki oleh komponen penyusun dan pada uji stabilitas menghasilkan kesamaan difraktogram yang menunjukkan terbentuknya kokristal, namun terdapat perbedaan nilai puncak difraksi dan intensitas difraktogram pada semua sampel kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3. Hasil karakterisasi FTIR kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 menunjukkan pergeseran bilangan gelombang di gugus OH dan C=O, selain itu pada uji stabilitas juga menunjukkan pergeseran bilangan gelombang pada gugus yang sama di semua sampel kuersetin-asam maleat rasio 1:3. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh penyimpanan dengan suhu dan kelembapan yang berbeda terhadap pembentukan ikatan hidrogen di kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3. Hasil penetapan kadar kuersetin dalam semua kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 menunjukkan hasil rentang sebesar 75 - 77%. dan berdasarkan pengujian one way ANOVA ditunjukkan hasil p>0,05. Hal ini diartikan bahwa kadar kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 tidak mengalami penurunan secara signifikan di semua kondisi penyimpanan, selain itu membuktikan bahwa suhu dan kelembapan yang berbeda tidak mempengaruhi kadar kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 dan dapat dinyatakan kuersetin tetap stabil secara kimia. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa kondisi penyimpanan dengan suhu dan kelembapan yang berbeda selama 5 dan 10 hari dapat mempengaruhi karakteristik kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3, selain itu menunjukkan kestabilan kokristal pada kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3 yang ditandai dengan adanya pembentukan kokristal di semua kondisi penyimpanan serta tidak terjadi perubahan kadar kuersetin dalam kokristal kuersetin-asam maleat rasio 1:3.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectFarmasetikaen_US
dc.subjectKuersetinen_US
dc.subjectAsam Maleaten_US
dc.subjectKokristalen_US
dc.titlePengaruh Perbedaan Suhu dan Kelembapan Terhadap Karakteristik Kokristal Kuersetin-Asam Maleat Rasio 1:3en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFarmasien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. apt. Budipratiwi Wisudyaningsih., S.Farm., M.Scen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. apt Yudi Wicaksono, S.Si., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_9_Juli_25en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2025_07_tanggal 15en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record