Pengaruh Paparan Klorpirifos Terhadap Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada Lensa Mata Tikus Wistar Jantan
Abstract
Klorpirifos adalah pestisida yang termasuk dalam golongan organofosfat
yang memiliki spektrum aktivitas biologis yang luas, sehingga senyawa ini banyak
digunakan di berbagai tanaman pertanian dan hortikultura serta di rumah tangga
untuk memerangi hama di bidang pertanian. Penggunaanya di Indonesia cukup
tinggi, bahkan saat ini ada sekitar 60 merek dagang yang diizinkan. Klorpirifos
sangat bermanfaat untuk membunuh hama, tetapi klorpirifos juga memiliki efek
negatif terutama pada kesehatan manusia apabila terpapar. Klorpirifos yang masuk
ke dalam tubuh, akan dimetabolisme di hepar dengan bantuan enzim sitokrom P450
menjadi tiga bentuk, yaitu klorpirifos-okson, TCPy, dan DEP. Klorpirifos-okson
dapat terdistribusi ke sistemik, sedangkan TCPy dan DEP akan diekskresikan
melalui urin. Klorpirifos-okson memiliki efek pada penghambatan enzim AChE
dan menyebabkan penumpukan asetil kolin di celah sinaps. Hal ini akan
menyebabkan peningkatan produksi ROS. Kadar ROS yang terus miningkat pada
tubuh dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif adalah kondisi
dimana kadar ROS lebih tinggi dibandingkan dengan antioksidan. Salah satu
antioksidan yang terpengaruh dengan adanya stres oksidatif ini adalah turunnya
kadar enzim SOD. Turunnya enzim SOD dan terjadinya stres oksidatif pada lensa
mata menyebakan kerusakan struktur protein di lensa mata sehingga menyebabkan
kekeruhan lensa mata atau yang dikenal sebagai penyakit katarak.
Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan desain post
test only control group yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan
klorpirifos terhadap penurunan aktivitas enzim SOD pada lensa mata tikus wistar
jantan. Sampel penelitian ini adalah 24 ekor tikus yang dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan diberikan larutan
klorpirifos dengan dosis 5 mg/kgBB, sedangkan kelompok kontrol diberikan
larutan NaCL 0,9% dan tween20. Intervensi diberikan selama 14 hari dan diberikan
secara peroral. Pada hari ke-15, sampel dilakukan terminasi dan pengambilan lensa
mata, kemudian dilakukan pemeriksaan aktivitas enzim SOD menggunakan metode
Misra dan Fredovich.
Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata aktivitas SOD pada kelompok
perlakuan (mean=70,09 U/mg) lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok
kontrol (mean= 71,57 U/mg). Hasil uji statistik dengan independent T-test
menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan dengan p-value=0,781 (p>0,05). Penelitian ini menunjukkan
bahwa paparan klorpirifos dengan dosis 5 mg/kgBB selama 14 hari tidak
berpengaruh terhadap aktivitas enzim SOD lensa mata.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1540]