Peran Kelompok Tani Santoso dalam Pemberdayaan Petani Kopi di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jermber

Abstract

Peran Kelompok Tani Santoso Dalam Pemberdayaan Petani Kopi di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember; Sindi Dwi Agustin; Program Studi Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember. Kegiatan pembangunan pertanian yang berkelanjutan bisa diterapkan melalui kegiatan pemberdayaan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan mengembangkan produk unggulan di wilayah Desa. Salah satu kecamatan di Kabupaten Jember yaitu Kecamatan Sukorambi. Kecamatan Sukorambi memiliki berbagai komoditas yang bisa meningkatkan perekonomian desa. Salah satu komoditas yang ada di Kecamatan Sukorambi adalah komoditas kopi. Komoditas kopi yang ditanam ini dipilih oleh petani, dikarenakan memiliki nilai jual yang cukup tinggi di pasaran. Selain itu luas lahan kopi yang berada di Desa Klungkung memiliki luas mencapai 25 ha lahan kopi non organik dan 7000 m2 lahan kopi organik. Potensi tanaman kopi yang ada di Desa Klungkung seharusnya memberikan keuntungan bagi petani, namun fenomena yang ada di lapang menunjukkan bahwa, terdapat permasalahan dalam kegiatan usahatani kopi di Desa Klungkung yaitu belum adanya penanganan pasca panen kopi sehingga menyebabkan pendapatan petani rendah. Dengan adanya fenomena permasalahan tersebut maka, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Kecamatan Sukorambi melakukan pendekatan dengan cara pembentukan kelembagaan pertanian yaitu berupa kelompok tani santoso. Kelompok Tani Santoso melakukan kegiatan pemberdayaan petani kopi di Desa Klungkung, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual serta meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi yaitu dengan adanya kegiatan pendampingan dalam usahatani kopi serta penanganan pasca panen yang tepat pada usahatani kopi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Kelompok Tani Santoso dalam pemberdayaan petani kopi di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Metode penentuan daerah penelitian ini menggunakan purposive method yakni di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan purposive method dalam penentuan informan sesuai dengan kriteria tertentu. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi serta metode analisis menggunakan analisis Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian terdapat 4 peran Kelompok Tani Santoso dalam pemberdayaan petani kopi di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember diantaranya yaitu peran tugas dalam organisasi, peran tugas sumberdaya, peran tugas pelayanan, dan peran tugas antar organisasi. Keempat peran Kelompok Tani Santoso ini dapat dihubungkan dengan upaya pokok pemberdayaan yakni : a). Tugas dalam organisasi yang meliputi bina manusia adalah sebagai wadah penyampaian aspirasi dan kendala terkait budidaya kopi serta memobilisasi antara petani, PPL dan pemerintah, bina usaha meliputi penyedia informasi dalam perencanaan bisnis terutama terkait produk olahan kopi Klungkung, dan bina kelembagaan sebagai perantara dalam memediasi petani kepada PPL, petugas OPT, dan pemerintah sebagai upaya pemecahan masalah. b). Tugas sumber daya yang meliputi bina manusia adalah memberikan berbagai bentuk kegiatan sebagai upaya peningkatan pengetahuan petani, bina usaha meliputi pemaksimalan sumber daya lokal melalui perencanaan bisnis pengolahan bubuk kopi Klungkung, bina lingkungan meliputi pertukaran informasi terkait pemanfaatan bahan organik seperti pupuk padat kotoran kambing dan pestisida nabati dari daun mimba, bina kelembagaan meliputi kegiatan rutin sebulan sekali untuk mempererat silaturahmi antar anggota dan PPL. c). Tugas pelayanan yang meliputi bina usaha adalah wadah perantara dalam pengembangan sarana prasarana kelompok berupa bantuan mesin kopi dan yang lainnya, bina kelembagaan meliputi pemberian pelayanan terkait masalah modal dengan menjadi perantara antara petani dan pihak bank. d). Tugas antar organisasi yang meliputi bina kelembagaan adalah menjalin kerja sama dengan lembaga ekonomi seperti toko warung, lembaga pertanian lain untuk memasarkan produk kopi.