Pengaruh Kombinasi Media Tanam dan Frekuensi Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.)
Abstract
Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang termasuk dalam keluarga terong-terongan (Solanaceae). Tanaman ciplukan mengandung vitamin, mineral, flavonoid, alkaloid, karetonoid, dan senyawa aktif lainnya. Pemanfaatan tanaman ciplukan sebagai bahan baku obat sebagian besar masih diambil dari tanaman liar yang tidak dibudidayakan secara intensif. Usaha budidaya tanaman ciplukan masih kurang dan lebih dominan mengambil dan mengeksploitasi tanaman yang tumbuh secara liar. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan bahan baku ciplukan sebagai obat tidak stabil karena bergantung pada keberadaan tanaman. Aspek budidaya yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan yang baik adalah media tanam yang sesuai dan pemberian air yang cukup. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan media tanam kombinasi arang sekam, cocopeat, dan kompos serta frekuensi penyiraman air yang sesuai.
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh kombinasi media tanam dan perbedaan frekuensi pemberian air terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ciplukan (Physalis angulata L.). Penelitian dilaksanakan pada Desember 2023 – April 2024 di Greenhouse Agro Techno Park Universitas Jember,serta Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Jember. Rancangan percoban menggunakan RAL faktorial, faktor pertama 4 perlakuan dan faktor kedua 3 perlakuan dengan 4 kali ulangan sehingga terdapat 48 satuan percobaan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), apabila perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan atau uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kesalahan 5%.
Berdasarkan hasil penelitian kombinasi media tanam berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar total tanaman, berat kering total tanaman, indeks panen, jumlah buah, berat segar buah dan berpengaruh nyata terhadap volume buah. Hal ini dikarenakan arang sekam dan campuran cocopeat pada media dapat meningkatkan fungsi tanah, meningkatkan porositas tanah, dan mempertahankan unsur hara yang esensial untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, kompos yang diberikan memberikan kandungan unsur hara esensial seperti N, P, K yang dibutuhkan tanaman. Frekuensi pemberian air berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan jumlah daun, panjang akar dan berpengaruh nyata terhadap jumlah buah hal ini dikarenakan air menjadi bahan utama dalam proses fotosintesis tanaman. Kombinasi media tanam yang direkomendasikan yaitu pada perlakuan M2 dengan komposisi media (1:1,5:1,5:1) (tanah : arang sekam : cocopeat : kompos) dan perlakuan F2 dengan frekuensi pemberian air 2 hari sekali. Perlakuan tersebut memberikan hasil terbaik pada semua variabel yang diamati.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4334]