Optimasi Pati Labu Kuning dan CMC-Na dalam Sediaan Mucoadhesive Buccal Film Metoklopramid Hidroklorida
Abstract
Labu kuning (Cucurbita moschata D.) merupakan sumber pati yang
melimpah di Indonesia, yang banyak digunakan dalam makanan dan kosmetik. Pati
labu kuning memiliki sifat film forming yang baik, tetapi penggunaannya dalam
buccal film masih belum diteliti. Pati labu kuning memiliki sifat swelling index,
waktu tinggal dan kekuatan mucoadhesive yang buruk sehingga perlu diatasi
dengan pengembangan sediaan buccal film. Oleh karena itu, penelitian ini
mengusulkan optimasi kombinasi pati labu kuning dengan polimer CMC-Na yang
dikenal memiliki sifat mucoadhesive dan swelling index yang baik. Meskipun
CMC-Na memiliki kelebihan dalam pembentukan film dan biokompatibilitas,
polimer ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti memiliki bioadhesi dan
ketahanan terhadap kelembaban yang terbatas. Untuk mengatasi kelemahan ini,
digunakan kombinasi polimer dalam pengembangan buccal film.
Metoklopramid HCl dipilih sebagai bahan aktif model untuk sediaan buccal
film ini, digunakan sebagai agen antiemetik dalam terapi kemoterapi untuk
mengurangi mual dan muntah. Obat ini juga dirancang dengan sistem sustained
release untuk memperpanjang waktu kerja terapeutiknya sehingga mengurangi
frekuensi konsumsi. Metoklopramid mengalami metabolisme first-pass oleh sistem
sitokrom P450, dengan bioavailabilitas 30-100%, stabil pada pH 2-9, dan memiliki
logP 2,32, serta larut dalam air. sehingga memenuhi syarat untuk pembuatan buccal
film.
Pembuatan sediaan buccal film dibuat menggunakan metode solvent
casting, yang memiliki keunggulan diantaranya dapat meningkatkan sifat
fisikokimia, mudah untuk dilakukan, biaya yang dibutuhkan rendah, dan
menghasilkan ketebalan yang seragam. Penelitian ini mengoptimalkan formula pati
labu kuning dan CMC-Na menggunakan metode simplex lattice design (SLD)
melalui software Design Expert. SLD memungkinkan formulasi yang optimal
dengan pengujian yang efisien.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1487]