Pengaruh Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Organik Kotoran Kambing dan Paclobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.)
Abstract
Budidaya tanaman mentimun umumnya dilakukan dengan memberikan input pupuk anorganik yang menimbulkan dampak negatif berupa bahan organik menurun, sehingga tanah menjadi padat, lapisan humus berkurang dan menurunnya aktivitas mikrobiologi tanah. Tanaman mentimun lebih dominan menghasilkan bunga jantan dibandingkan dengan bunga betina yang membentuk bakal buah. Solusi untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun yaitu dengan penggunaan pupuk organik kotoran kambing dan Paclobutrazol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2022 di lahan program studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial terdiri dari 2 faktor, terdapat 16 kombinasi perlakuan dan dilakukan 3 kali ulangan, sehingga diperoleh 48 unit percobaan. Faktor pertama yaitu dosis pupuk organik terdiri dari kontrol; 10 ton/ha; 20 ton/ha dan 30 ton/ha. Faktor kedua dosis Paclobutrazol terdiri dari kontrol; 0,250 ml/liter; 0,375 ml/liter dan 0,500 ml/liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk 10-30 ton/ha merupakan perlakuan terbaik pada tinggi tanaman, luas daun, berat basah dan kering tajuk, berat basah dan kering akar, berat basah dan kering total. Pemberian dosis Paclobutrazol 0,375 ml/liter merupakan perlakuan terbaik pada jumlah bunga betina, bobot buah total dan potensi produksi. Interaksi perlakuan dosis pupuk organik dan Paclobutrazol menghasilkan bobot buah total dan potensi produksi tertinggi pada pupuk 20 ton/ha dan Paclobutrazol 0,375 ml/liter sebesar 4,3 kg atau 143,14 ton/ha.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4324]