• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kebebasan Berekspresi dalam Bentuk Pertunjukan “Makan Mayit” di Tinjau dari Hukum Pidana di Indonesia

    Thumbnail
    View/Open
    Sebuah penelitian tentang kebebasan ekspresi dari Pertunjukan Seni ditinjau melalui Hukum Pidana di Indonesia (1.957Mb)
    Date
    2022-06-06
    Author
    JULISTYAN, Maulana Ihsan Ghiffary
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kebebasan adalah suatu hal yang menyangkut segala kegiatan mulai dari terkecil hingga terbesar sesuai keinginan, baik secara sendiri maupun berkelompok dengan tidak bertentang terhadap norma-norma, aturan-aturan, dan perundang-undangan yang telah berlaku. Namun, dalam kasus pertunjukan “Makan Mayit” yang terjadi pada 28 Januari dan 25 Februari 2017 dengan 32 orang partisipan bertempat di Footurama, Kemang Timur Raya, Jakarta ini.Perbuatan melawan hukum pidana merupakan sesuatu yang melanggar undang-undang, perbuatan yang dilakukan diluar kewenangan atau kekuasaan serta melanggar asas-asas umum dalam tindakan hukum terlebih lagi hukum pidana yang membahas terkait Pertunjukan “Makan Mayit”. Dengan begitu, dalam perbuatan bentuk ekspresi karya dalam bentuk pertunjukan “Makan Mayit” masih belum dikualifikasi sebagai tindak pidana sebagaimana UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi Elektronik yang sebenarnya memiliki keterkaitan Hukum satu sama yang lainnya dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana masih lemah dikarenakan “Makan Mayit” Merupakan karya seni yang hanya merepresentasikan hasil buah pemikiran Natasha Gabriella Tontey selaku seniman karya tersebut. Penegakan hukum pada pagelaran karya dalam bentuk Seni Pertunjukan “Makan Mayit” ini berdampak pada kebebasan dalam berkarya bagi para pekerja seni atau seniman yang mengekspresikan gagasannya dalam bentuk berbeda. Pemidanaan bukan sebagai pembalasan atas kesalahan si pelaku, tetapi sebagai sarana mencapai tujuan yang bermanfaat untuk melindungi masyarakat.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125535
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6284]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository