• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Motif Jepang Menandatangani Perjanjian Reciprocal Access Agreement atau Perjanjian Akses Timbal Balik Jepang – Australia

    Thumbnail
    View/Open
    Eka Cahyandari_170910101015 (1.119Mb)
    Date
    2024-06-06
    Author
    CAHYANDARI, Eka
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motif Jepang menandatangani perjanjian Akses Timbal Balik atau (Reciprocal Access Agreement, RAA). Dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data sekunder dari studi pustaka, serta bersandar pada teori Balance of Threat dari Stephen M. Walt. Melalui analisis teori Balance of Threat dan dari sudut pandang Jepang, ditemukan bahwa motif Jepang menandatangani RAA dipengaruhi oleh aspek tingkat ancaman yang berasal dari Tiongkok dan tiga faktor yang menentukan Jepang untuk memilih melakukan balancing dengan Australia. Empat aspek tingkat ancaman yang berasal dari Tiongkok yaitu, pertama Kekuatan, Tiongkok secara militer, ekonomi, populasi, lebih besar dibandingkan Jepang. Kedua kedekatan geografis, jarak terdekat Jepang dan Tiongkok berjarak 603 km. Ketiga kekuatan ofensif, Tiongkok memiliki kemampuan militer khusus yaitu misil hipersonik yang telah diuji coba diluncurkan. Keempat niatan agresif, Jepang memandang Tiongkok sebagai negara dengan kekuatan militer besar yang agresif dan berpotensi mengancam keamanan dan perdamaian di kawasan Indo Pasifik. Ancaman yang ditimbulkan oleh Tiongkok membuat Jepang memilih melakukan balancing dengan Australia. Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi Jepang melakukan balancing dengan Australia. Pertama, negara kuat atau lemah, Jepang merupakan negara kuat secara militer dibandingkan Australia. Kedua, ketersediaan sekutu, Jepang memang memiliki kekuatan internalnya sendiri dalam hal militer, namun karena melihat kepentingan yang sama dengan Australia, Jepang memilih melakukan Balancing dengan Australia. Ketiga, Damai dan Perang, masa sekarang adalah masa damai dan belum terjadi perang antara Jepang dan Tiongkok. Namun dimasa damai Jepang memilih melakukan balancing melalui perjanjian RAA Jepang - Australia.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125525
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5704]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository