Analisis Pengasutan Star Delta dan Soft Starting pada Motor 3 Fasa (Studi Kasus di PT Asia Prima Konjac)
Abstract
Perkembangan industri baik kecil maupun besar mengalami perubahan
yang signifikan. Pada saat menggunakan mesin industri khususnya motor induksi,
energi listrik memegang peranan penting. Motor induksi murah, mudah dirawat,
dan sederhana dalam konstruksi. di PT. Asia Prima Konjac, motor sangkar tupai 3
fase, digunakan untuk menggerakkan blower di tungku batubara. Namun,
penggunaan motor dengan efisiensi tinggi membutuhkan metode startup yang
efektif. Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis perbandingan metode star
delta dan soft start ditinjau dari segi energi listrik dan ekonomi.
Dalam rangka menginvestigasi dan menganalisis karakteristik motor
induksi pada kondisi starting, perhitungan nilai arus starting menggunakan
rangkaian setara Thevenin menjadi sangat penting. Rangkaian Thevenin
memungkinkan kita untuk menyederhanakan model motor induksi dan
memperkirakan arus starting saat motor dihidupkan. Selanjutnya, dilakukan
pengukuran selama 20 detik saat motor 3 fasa mulai starting, dengan mencatat
nilai faktor daya, arus, dan tegangan starting pada setiap detik. Parameter
pengukuran tersebut, yaitu cos phi, arus, dan tegangan, digunakan untuk
menghitung daya aktif, daya reaktif, dan kapasitansi yang digunakan saat motor
melakukan starting. Selanjutnya, data cos phi, arus, dan tegangan pada setiap
detik dari 1 hingga 20 dianalisis dan dibandingkan. Hasil perhitungan dan
pengukuran kemudian dianalisis secara komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode soft starting
pada motor induksi 3 fasa di PT Asia Prima Konjac Madiun dapat menghasilkan
perbedaan signifikan dalam arus dan tegangan starting. Dibandingkan dengan
metode star delta, metode soft starting berhasil mengurangi arus starting sebesar
56,7 ampere dan tegangan starting sebesar 59,08 volt. Hal ini mengakibatkan
penurunan konsumsi daya sebesar 60,18 kilowatt. Selain itu, terdapat perbedaan
dalam perhitungan dan pengukuran daya aktif. Dengan metode star delta, terjadi
error sebesar 67,72%, sedangkan dengan metode soft starting, terjadi error sebesar
17,94%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa metode soft starting lebih
efektif dalam mengurangi nilai kapasitansi dibandingkan dengan metode star
delta, dengan nilai kapasitor yang digunakan sebesar 1000 mikrofarad.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4153]