Perspektif Kader Tentang Strategi Peningkatan Kemampuan Kader dalam Pencegahan Kanker Payudara di Wilayah Puskesmas Kaliwates
Abstract
Kanker payudara merupakan tantangan besar bagi wanita dengan
peningkatan jumlah secara signifikan, sehingga memerlukan suatu pencegahan
yang tepat. Pemerintah telah berupaya untuk mencegah tingginya prevalensi kanker
payudara dengan beberapa program, baik secara global maupun nasional.
Pencegahan kanker payudara harus dilakukan oleh berbagai lintas sektoral,
termasuk puskesmas yang bersinergi dengan kader sebagai ujung tombak dalam
pemberian pelayanan primer kepada masyarakat. Kader memiliki peran yang
berharga dalam keoptimalan pencegahan, pengendalian, dan perawatan penyakit
kronis, termasuk kanker payudara. Kemenkes juga telah menetapkan kebijakan
baru, yaitu Integrasi Layanan Primer (ILP) untuk mendorng upaya promotif dan
preventif yang melibatkan peran kader secara komprehensif pada seluruh siklus
kehidupan manusia. Oleh karena itu, diperlukan penguatan kader dengan
pendekatan yang tepat secara komprehensif untuk mengeksplorasi strategi
pencegahan kanker payudara dengan optimal.
Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif kualitatif untuk
menggambarkan suatu peristiwa secara lengkap. Penelitian ini dilakukan di
Puskesmas Kaliwates dengan wawancara secara door to door kepada kader yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi untuk memperoleh data jenuh. Data hasil
wawancara kemudian disusun menjadi transkrip yang kemudian akan dilakukan
analisa data menggunakan metode enam langkah dari Braun & Clarke (2019)
dengan bantuan software ATLAS.ti. Keabsahan data penelitian telah disesuaikan
dengan empat kriteria, yaitu creadibility, transferability, dependability, dan
confirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data jenuh telah terpenuhi dengan 12
responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Wawancara dilakukan
pada kader dengan keseluruhan berjenis kelamin perempuan, dengan rata-rata usia
46.92±6.47 tahun dengan rata-rata pengalaman menjadi kader ialah 9.33±7.07
tahun. Seluruh data yang diperoleh dalam wawancara tersebut telah dilakukan
analisa hingga memperoleh 28 kode. Selanjutnya peneliti mengelompokkan kodekode tersebut dan mengekstraksinya hingga terbentuk dua tema, yaitu strategi
pencegahan berpusat pada peran kader dan strategi pencegahan berpusat pada
program puskesmas. Puskesmas Kaliwates telah melakukan pencegahan kanker payudara sesuai
dengan Permenkes 2023 bahwa pemerintah harus menerapkan konsep pelayanan
kesehatan primer yang dilaksanakan oleh puskesmas dan jejaring kerjanya,
termasuk kader yang bersinergi bersama petugas kesehatan dalam upaya
mengoptimalkan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan kesejahteraan dan
kenyamanan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan Teori Colcaba bahwa
kebutuhan akan kenyamanan holistik dalam proses perawatan harus terpenenuhi.
Tema pertama yang terungkap adalah strategi pencegahan berpusat pada peran
kader yang dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan kader tentang kanker
payudara dan penguatan kader melalui peer group. Sedangkan tema kedua yang
terungkap adalah strategi pencegahan berpusat pada program pueskesmas. Kader
menyatakan bahwa strategi tersebut dilakukan melalui deteksi dini berbasis
komunitas dan peningkatan pemahaman masyarakat terkait kanker payudara.
Pelaksanaan strategi ini didukung oleh keikutsertaan kader untuk mengoptimalkan
Integrasi Layanan Primer (ILP), sehingga perspektif kader menyatakan bahwa
strategi pencegahan kanker payudara harus dilaksanakan secara rutin, merata, dan
melibatkan narasumber terpercaya agar pelayanan primer dalam pencegahan
kanker payudara dapat terlaksana dengan optimal.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1554]