Pengembangan E-Modul Pendidikan Pancasila pada Kurikulum Merdeka Unit 3 KB 1 Berbasis Kearifan Lokal Banyuwangi untuk Siswa Kelas IV SD
Abstract
Kurikulum di Indonesia terus mengalami perubahan untuk mengikuti
zaman dan perkembangan teknologi, salah satunya kurikulum merdeka. Bahan
ajar yang digunakan dalam kurikulum ini masih terbatas dan bersifat umum. Saat
ini, guru dituntut untuk mengembangkan bahan ajar yang bersifat digital pada
abad 21, khususnya e-modul. E-modul merupakan bahan ajar berbentuk elektronik
yang dapat digunakan secara mandiri, dikemas secara menarik, dan interaktif.
Pembelajaran yang efektif bagi siswa pada dasarnya dikaitkan dengan lingkungan
sekitarnya, yakni kearifan lokal daerahnya. Kurangnya upaya pengaitan tersebut
ke dalam materi pembelajaran, mengakibatkan siswa masih belum memahami
secara mendalam kearifan lokal dan nilai dari budayanya sendiri. Kearifan lokal
yang dikaitkan dalam pembelajaran memiliki tujuan, agar siswa mengenal,
memahami, dan melestarikan nilai-nilai budayanya.
Berdasarkan hal tersebut, maka dikembangkanlah e-modul Pendidikan
Pancasila unit 3 KB 1 berbasis kearifan lokal Banyuwangi pada kurikulum
merdeka untuk siswa kelas IV SD. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni:
(1) bagaimana proses pengembangan e-modul unit 3 KB 1 berbasis kearifan lokal
Banyuwangi untuk siswa kelas IV SD yang valid, efektif, dan praktis; dan (2)
bagaimana kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan pengembangan e-modul unit 3
KB 1 berbasis kearifan lokal Banyuwangi untuk siswa kelas IV SD. Tujuannya
yaitu: (1) untuk mengetahui proses pengembangan e-modul unit 3 KB 1 berbasis
kearifan lokal Banyuwangi untuk siswa kelas IV SD yang valid, efektif, dan
praktis; dan (2) untuk mengetahui kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan
pengembangan e-modul unit 3 KB 1 berbasis kearifan lokal Banyuwangi untuk
siswa kelas IV SD.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu pengembangan Research and
Development (R&D) model Borg and Gall. Tahapan dari penelitian ini yaitu: (1)
penelitian pendahuluan; (2) merencanakan dan mengembangkan produk; (3)
mengembangkan desain produk awal; (4) melakukan validasi desain produk; (5)
merevisi desain produk awal; (6) melakukan uji coba penggunaan; (7) merevisi
desain produk; (8) melakukan uji coba keefektifan; (9) produk final dan produk
massal; dan (10) desiminasi produk dan implementasi. Proses dari pengembangan
e-modul berbasis kearifan lokal ini hanya menggunakan 8 tahapan, karena sudah
menjawab permasalahan penelitian.
Hasil kevalidan produk pengembangan diperoleh dari validasi ahli bahasa,
ahli materi, dan ahli desain dengan skor sebesar 92,5, termasuk kategori sangat
layak dan valid. Keefektifan diperoleh dari selisih nilai pretest-posttest siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan analisis menggunakan uji t-test.
Perhitungan t-test menunjukkan bahwa nilai t-hitung > nilai t-tabel yakni 11,831 >
2,024, dapat disimpulkan ada pengaruh penggunaan e-modul berbasis kearifan
lokal Banyuwangi terhadap hasil belajar. Uji keefektifan relatif menunjukkan
bahwa hasil belajar kelas eksperimen dengan menggunakan e-modul
pengembangan lebih efektif dengan skor sebesar 89,9% termasuk kategori
keefektifan sangat tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol tanpa menggunakan
e-modul pengembangan. Kepraktisan diperoleh dari angket respon siswa terhadap
e-modul dengan skor sebesar 95,8 termasuk kategori sangat praktis.
Berdasarkan hasil pengembangan e-modul berbasis kearifan lokal
Banyuwangi ini dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan valid,
efektif, dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran. Saran dalam penelitian
ini yaitu: (1) bagi siswa, e-modul ini dapat dalam kegiatan pembelajaran
Pendidikan Pancasila; (2) bagi guru, e-modul ini dapat lebih dikembangkan lagi
dengan menambahkan informasi lain dan memperhatikan koneksi internet; (3)
bagi kepala sekolah, e-modul ini dapat digunakan sebagai contoh produk
pengembangan dalam pembelajaran dengan memberikan pembinaan kepada guru;
dan (4) bagi peneliti serta peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai
rujukan dan inovasi untuk penelitian yang sejenis dengan variabel yang berbeda.