Pengaruh Tingkat Kemasakan Dan Keberadaan Kulit Biji Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Porang (Amorphophallus oncophyllus)
Abstract
Tanaman porang atau dengan nama latin (Amorphophallus muelleri)
termasuk dalam umbi – umbian yang memiliki kemungkinan serta potensi untuk
dikembangkan di Indonesia. Tanaman porang memiliki kandungan glukoma yang
cukup tinggi pada umbinya sehingga dapat dijadikan bahan industri makanan,
kesehatan maupun industri lainnya.
Tanaman porang termasuk tanaman yang dapat tumbuh pada daerah tropis,
tanaman ini sangat mudah hidup dia daerah dataran rendah. Tanaman porang
banyak dimanfaatkan menjdai sumber daya industri seperti kertas, cat kain katun,
mengkilapkan kain, dan bahan imitasi yang memiliki sifat yang lebih baik dari
amilum dengan harga yang lebih terjangkau. Umbi tanaman porang dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu berdasarkan daya rekatnya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan kosmetik, berdasarkan sifat kimianya dapat dimanfaatkan sebagai bahan
industri film dan berdasarkan sifatnya yang tidak tembus air tanaman porang dapat
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tenda, jas hujan, dan sebagainya.
Perkecambahan merupakan pengaktifan embrio yang mengakibatkan
terbukanya kulit biji dan munculnya tumbuhan muda. Factor yang dapat
mempengaruhi dari perkecambahan yaitu dari tingkat kemasakan biji porang yang
akan digunakan serta kondisi biji porang yang digunakan dengan adanya pulp dan
yang tidak menggunakan pulp. Kemasakan benih porang dapat mempengaruhi
ketika benih yang baru saja dipanen mengakibatkan kemasakan benih yang
berbeda. Benih yang baik merupakan benih yang sudah matang secara fisiologis.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4283]