Efek Beras Analog NANACO (Banana-Corn) terhadap Kadar Kolesterol Total pada Tikus yang diberi Pakan High Fat and Fructose Diet
Abstract
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Penyebab tersering penyakit tersebut adalah aterosklerosis (Perkeni, 2021). Salah
satu indikator aterosklerosis pada pembuluh darah adalah hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia terjadi ketika kadar kolesterol total dalam darah mencapai atau
melebihi 200 mg/dl. High Fat and Fructose Diet (HFFD) dapat memicu terjadi
hiperkolesterolemia. Selain terapi farmakologis, dibutuhkan juga tatalaksana nonfarmakologis seperti penerapan pola makan sehat sehingga dapat memaksimalkan
penurunan kolesterol. Pola makan masyarakat Indonesia adalah menjadikan nasi
dari beras original sebagai makanan pokok, dapat meningkatan risiko sindrom
metabolik termasuk hiperkolesterolemia.Beras analog NANACO (Banana-Corn)
dapat dijadikan alternatif konsumsi beras original karena memiliki kandungan gizi
lebih baik sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol total.
Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental design with posttest
only control design. Hewan coba yang digunakan adalah tikus Wistar Jantan, usia
2-3 bulan, berat badan 150-250 gram, sehat dan belum pernah digunakan sebagai
hewan coba pada penelitian sebelumnya. Sebanyak 20 ekor tikus Wistar Jantan
digunakan dalam penelitian ini dan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu K, P1,
P2 dan P3. Tikus dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok K yang
merupakan tikus normal dengan pakan pellet standar dan kelompok P yang
diinduksi dengan HFFD selama 14 hari. Setelah induksi HFFD selesai, kelompok
P kemudian dibagi menjadi P1, P2, dan P3 dengan pemberian pakan berturut-turut
yakni pelet standar, pelet beras original dan pelet beras analog selama 21 hari. Kadar
kolesterol total diukur hanya sekali setelah perlakuan selesai menggunakan metode
CHOD-PAP Colorimeter Test.
Hasil pemeriksaan rata-rata kadar Kolesterol total dalam serum tiap kelompok
yaitu, kelompok K 67,81 ± 9,57 mg/dl; kelompok P1 79,61 ± 4,02 mg/dl; kelompok
P2 86,92 ± 11,2 mg/dl; dan kelompok P3 73,46 ± 5,56 mg/dl. Hasil uji normalitas
dan homogenitas didapatkan data normal dan homogen, kemudian data dianalisis
menggunakan One way Anova, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,011(p<0,05).
Analisis dilanjutkan dengan uji post hoc LSD. Kesimpulan pada penelitian ini
adalah beras analog NANACO (Banana-Corn) terbukti efektif dalam menurunkan
kadar kolesterol total pada tikus Wistar Jantan yang diberi pakan HFFD. Beras
analog NANACO (Banana-Corn) lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol
total daripada beras original
Collections
- UT-Faculty of Medical [1498]