Show simple item record

dc.contributor.authorFATHA, Syifa Taqiyya
dc.date.accessioned2025-01-21T05:48:58Z
dc.date.available2025-01-21T05:48:58Z
dc.date.issued2024-12-18
dc.identifier.nim212010101072en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125031
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 21 Januari 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyebab tersering penyakit tersebut adalah aterosklerosis (Perkeni, 2021). Salah satu indikator aterosklerosis pada pembuluh darah adalah hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia terjadi ketika kadar kolesterol total dalam darah mencapai atau melebihi 200 mg/dl. High Fat and Fructose Diet (HFFD) dapat memicu terjadi hiperkolesterolemia. Selain terapi farmakologis, dibutuhkan juga tatalaksana nonfarmakologis seperti penerapan pola makan sehat sehingga dapat memaksimalkan penurunan kolesterol. Pola makan masyarakat Indonesia adalah menjadikan nasi dari beras original sebagai makanan pokok, dapat meningkatan risiko sindrom metabolik termasuk hiperkolesterolemia.Beras analog NANACO (Banana-Corn) dapat dijadikan alternatif konsumsi beras original karena memiliki kandungan gizi lebih baik sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol total. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental design with posttest only control design. Hewan coba yang digunakan adalah tikus Wistar Jantan, usia 2-3 bulan, berat badan 150-250 gram, sehat dan belum pernah digunakan sebagai hewan coba pada penelitian sebelumnya. Sebanyak 20 ekor tikus Wistar Jantan digunakan dalam penelitian ini dan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu K, P1, P2 dan P3. Tikus dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok K yang merupakan tikus normal dengan pakan pellet standar dan kelompok P yang diinduksi dengan HFFD selama 14 hari. Setelah induksi HFFD selesai, kelompok P kemudian dibagi menjadi P1, P2, dan P3 dengan pemberian pakan berturut-turut yakni pelet standar, pelet beras original dan pelet beras analog selama 21 hari. Kadar kolesterol total diukur hanya sekali setelah perlakuan selesai menggunakan metode CHOD-PAP Colorimeter Test. Hasil pemeriksaan rata-rata kadar Kolesterol total dalam serum tiap kelompok yaitu, kelompok K 67,81 ± 9,57 mg/dl; kelompok P1 79,61 ± 4,02 mg/dl; kelompok P2 86,92 ± 11,2 mg/dl; dan kelompok P3 73,46 ± 5,56 mg/dl. Hasil uji normalitas dan homogenitas didapatkan data normal dan homogen, kemudian data dianalisis menggunakan One way Anova, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,011(p<0,05). Analisis dilanjutkan dengan uji post hoc LSD. Kesimpulan pada penelitian ini adalah beras analog NANACO (Banana-Corn) terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar Jantan yang diberi pakan HFFD. Beras analog NANACO (Banana-Corn) lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total daripada beras originalen_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama Dr. dr. Hairrudin, M.Kes. Pembimbing Anggota dr. Dwita Aryadina Rachmawati, M.Kes., FISPH, FISCMen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectKadar Kolesterol Totalen_US
dc.subjectTikusen_US
dc.subjectEfek Beras Analog NANACO (Banana-Corn)en_US
dc.titleEfek Beras Analog NANACO (Banana-Corn) terhadap Kadar Kolesterol Total pada Tikus yang diberi Pakan High Fat and Fructose Dieten_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Hairrudin, M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Dwita Aryadina Rachmawati, M.Kes., FISPH, FISCMen_US
dc.identifier.validatorKacung- 6 Januari 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record