Investigasi Cyberbullying Siswa Sekolah pada Aplikasi Whatsapp secara Digital Forensik Menggunakan Metode Term Frequency – Inverse Document Frequency (TF-IDF) (Studi Kasus: SMPN 2 Gandusari)
Abstract
Digital Forensik merupakan bidang ilmu yang fokus pada identifikasi, pengumpulan, analisis dan pelaporan bukti digital yang terkai dengan kejadian yang berhubungan dengan perangkat digital. Tujuan dari digital forensik adalah untuk mendapatkan bukti yang dapat diterima.
Salah satu kejahatan yang membutuhkan Digital Forensik adalah Cyberbullying, yaitu salah satu kejahatan dalam bentuk intimidasi atau pelecehan melalui platform digital, seperti media sosial, pesan teks maupun dari forum. Kejadian ini melibatkan perilaku yang mengancam ataupun menghina orang lain secara online. Cyberbullying berdampak serius pada kesehatan mental dan emosional bagi korban.
Karena itu diperlukan Investigasi Cyberbullying pada aplikasi Whatsapp pada grup siswa, karena itu ada kemungkinan besar terjadinya peristiwa Cyberbullying , salah satunya yaitu dengan melakukan pembobotan kata atau TF-IDF dengan menyeleksi kata-kata yang bersifat sensitif kemudian menghitung seberapa sering kata tersebut muncul.
Pembobotan kata adalah proses menentukan teks yang penting dalam suatu dokumen atau kumpulan dokumen. Pembobotan ini sangat penting dalam berbagai aplikasi seperti pencarian informasi, penambangan teks, dan analisis sentimen.
SMPN 2 Gandusari di Trenggalek menjadi tempat penelitian untuk menlihat apakah ada tindak Cyberbullying pada aplikasi Whatsapp karena siswa pada jenjang SMP masih belum terlalu bisa mengontrol emosi yang bisa menyebabkan kejadian Cyberbullying.
Dengan demikian, diperlukan investigasi untuk memastikan apakah ada Cyberbullying atau tidak dengan menggunakan metode pembobotan kata (TF-IDF) untuk membantu pengajar di SMPN 2 Gandusari.