Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Media Audio Visual terhadap Collaboration Skills Siswa Kelas V SDN 1 Asembagus
Abstract
Model pembelajaran abad 21 mengharuskan siswa untuk memiliki
keterampilan 4C yakni Critical Thingking, Communication Skills, Collaboration
Skills, dan Creative Thingking. Keterampilan tersebut perlu dimiliki siswa melalui
aktivitas belajar mengajar termasuk pada pelajaran IPA. Namun dalam implementasi
pembelajaran IPA ternyata guru masih mengalami hambatan dalam penggunaan
model pembelajaran yang mencakup keterampilan 4C terutama collaboration skills
siswa. Minimnya collaboration skills yang dikuasai oleh siswa tentu bisa berdampak
pada pemahamannya terkait topik/materi yang sedang dieksplorasi, kurangnya peran
aktif hingga sikap saling menghargai dan saling bekerja sama antar siswa. Adapun
rumusan masalah pada penelitian ini yaitu adakah pengaruh model Problem Based
Learning berbantuan media audio visual terhadap collaboration skills siswa kelas V
SDN 1 Asembagus?
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian eksperimen berjenis quasi eksperimen, dan
desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group design.
Terkait dengan pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dilakukan
diawal sebagai bentuk pretest dan akhir sebagai bentuk posttest. Adapun lembar
observasi yang digunakan mengacu pada indikator collaboration skills teori
Greinstein yang terdiri dari 5 indikator. Terkait dengan tempat penelitian dilakukan
di SDN 1 Asembagus dengan total subyek 45 siswa. Siswa kelas VA sebanyak 23
orang dan siswa kelas VB sebanyak 22 orang.
Sebelum perlakuan, dilakukan uji homogenitas guna mengetahui apakah
variasi setiap kelompok sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan nilai harian
materi sebelumnya dengan hasil nilai Sig. yang tertera pada kolom Based on Mean
yakni 0,528 0,05, sehingga dapat dikatakan data homogen atau dengan kata lain
kemampuan awal siswa adalah sama. Selanjutnya ditentukan kelas eksperimen dan
kelas kontrolnya dengan cara random sampling. Setelah dilakukan undian didapatkan
hasil bahwa kelas VA menjadi kelas eksperimen dan kelas VB menjadi kelas kontrol.
Pada penelitian ini, kelas eksperimen menerapkan model PBL berbantuan media
audio visual dan kelas kontrol menerapkan model discovery learning. Sehingga
perbedaan kelas kontrol dan eksperimen terletak pada model pembelajaran yang
digunakan.
Berdasarkan analisis data penelitian, rata-rata skor keterampilan
collaboration skills siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada pada kelas
kontrol. Hasil uji hipotesis juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata skor keterampilan collaboration skills siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol yaitu Sig. (2-tailed) 0,066 < 0,05. Selain itu, hasil
perhitungan menunjukkan nilai . Hasil tersebut kemudian
dikonsultasikan dengan dengan df 43 pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar
1,681. Artinya model pembelajaran PBL berbantuan media audio visual memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan collaboration skills siswa.
Pembelajaran menggunakan model PBL dapat mengaktifkan keterampilan
kolaboratif siswa, pertukaran pengetahuan untuk memecahkan masalah dan
menghasilkan ide, rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas individu dan
kelompok, serta presentasi tugas yang telah diselesaikan merupakan bagian dari
pencapaian tujuan bersama.