Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP
Abstract
TKemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan siswa yang harus
dikembangkan pada abad 21. Kemampuan ini dipengaruhi oleh keterlibatan siswa
pada proses pembelajaran matematika. Guru diharapkan mampu menciptakan
kegiatan pembelajaran dimana siswa terlibat aktif dengan cara menggunakan
pendekatan, metode, strategi yang sesuai dengan kondisi kelas. Salah satu
pendekatan pembelajaran yang mampu mendorong keaktifan siswa dan
meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah pendekatan Realistic Mathematics
Education (RME). Pendekatan RME merupakan pendekatan pembelajaran yang
menghubungkan konsep matematika dengan realitas kehidupan. Untuk menerapkan
pendekatan ini, guru juga membutuhkan bahan ajar, yaitu salah satunya lembar
kerja siswa (LKS).
LKS dapat menjadi alternatif lain yang mempermudah siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta terlibat aktif dalam proses
berpikir kritis. Akan tetapi, pada kenyataannya LKS yang bertujuan memfasilitasi
siswa dalam kegiatan pembelajaran masih terbatas dan LKS yang digunakan tidak
menarik dari segi penyajian. Hal ini mengakibatkan siswa tidak mampu
menemukan sendiri konsep-konsep terkait materi yang dipelajari dan tidak tertarik
untuk mempelajari LKS. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu membuat LKS
yang menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memaparkan
proses dan hasil pengembangan lembar kerja siswa dengan pendekatan Realistic
Mathematics Education (RME) pada Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP yang
valid, praktis, dan efektif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan
menggunakan model pengembangan Thiagarajan atau dikenal sebagai model 4-D
(four-D model) yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), tahap perancangan
(design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate).
Tempat pelaksanaan uji coba penelitian ini adalah SMP Negeri 4 Situbondo dengan
subjek uji cobanya adalah siswa kelas VIII E yang terdiri dari 29 siswa. Uji coba
ini dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu pada tanggal 21, 23, 28, dan 30
November 2023. Hasil pengembangan LKS pada penelitian ini menunjukkan
bahwa LKS telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Kevalidan LKS
diperoleh dari uji validasi yang dilakukan oleh tiga validator dengan nilai Va
sebesar
2,86 dan dapat dikategorikan valid. Kepraktisan LKS diperoleh dari angket respon
siswa dengan persentase sebesar 95% yang tergolong sangat praktis dan hasil
wawancara guru dengan persentase respon positif sebesar 100% yang tergolong
sangat baik. Keefektifan LKS diperoleh dari hasil belajar siswa yang telah tuntas
secara klaksikal karena jumlah siswa yang tuntas KKM sebesar 68,97%. Selain itu,
hasil belajar siswa juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
kritis siswa hingga diperoleh 4 siswa yang kemampuan berpikir kritisnya tergolong
rendah, 2 siswa yang kemampuan berpikir kritisnya tergolong sedang, 5 siswa yang
kemampuan berpikir kritisnya tergolong tinggi, dan 18 siswa yang kemampuan
berpikir kritisnya tergolong sangat tinggi.