Pengembangan Media Pembelajaran Ular Tangga Berbasis Kearifan Lokal Jember Materi Indonesiaku Kaya Budaya untuk Peserta Didik Kelas IV SDN Suco 02
Abstract
Proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menjadi wadah bagi
peserta didik dapat menciptakan pembelajaran yang efisien dengan menerapkan
media pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan belajar peserta didik. Media
pembelajaran harus dapat menarik perhatian peserta didik dan dapat
meningkatkan peserta didik untuk semangat belajar seperti media ular tangga,
Media pembelajaran ular tangga adalah media yang secara tidak langsung dapat
menyampaikan materi IPS khususnya pada kearifan lokal Jember. Pembelajaran
kearifan lokal sangat penting untuk diterapkan dan perlu adanya penekanan untuk
mengintegrasikan kearifan lokal dalam materi pembelajaran dengan harapan
peserta didik tidak mengalami degradasi atau memudarnya budaya luhur yang
diakibatkan oleh derasnya arus globalisasi. Berdasarkan permasalahan, maka
rumusan masalah pada penelitian ini yaitu (1) bagaimana proses pengembangan
media pembelajaran ular tangga berbasis kearifan lokal Jember ? dan (2)
bagaimana kevalidan, keefektifan dan kepraktisan media pembelajaran ular tangga
berbasis kearifan lokal Jember ?
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan Borg and
Gall. Penelitian ini terdiri dari 10 tahapan, tetapi dilakukan sampai 8 tahapan saja
karena sudah menjawab rumusan masalah yang telah dipaparkan. Penelitian
dilakukan di SDN Suco 02 Jember. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
wawancara, observasi, angket, dan tes hasil belajar. Instrumen penelitian
menggunakan lembar wawancara, observasi, angket, tes hasil belajar, dan lembar
validasi. Hasil penelitian pengembangan media pembelajaran ular tangga berbasis
kearifan lokal Jember telah memenuhi tiga kriteria yaitu: (1) kevalidan,
berdasarkan hasil analisis dan validasi dari tiga validator yaitu validasi media
diperoleh skor 86, hasil validasi bahasa diperoleh skor 98, dan hasil validasi
materi diperoleh skor 94 dalam kategori sangat layak; (2) keefektifan, berdasarkan
hasil perhitungan uji t-test Independet Sampling pada ranah kognitif memperoleh
hasil thitung > ttabel (4.518 > 1,690) sehingga dapat diketahui bahwa nilai thitung lebih
besar ttabel. Hasil uji keefektifan relatif media pembelajaran ular tangga
menunjukkan persentase skor sebesar 59% dalam ketegori keefektifan sedang; (3)
kepraktisan, berdasarkan hasil uji kepraktisan melalui angket peserta didik
menunjukkan skor sebesar 82 yang dikategorikan bahwa media sangat praktis.
Saran yang dapat diberikan pada peserta didik, perlunya dorongan semangat agar
peserta didik termotivasi saat mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran. Bagi
guru, penggunaan media pembelajaranguru dapat lebih cermat dalam memilih
media yang sesuai dengan peserta didik, sehingga media pembelajaran tersebut
membuat peserta didik lebih antusias dam paham materi yang sedang diajarkan.
Bagi peneliti lain, disarankan dapat mengintegrasikan kearifan lokal dengan
media pembelajaran lain, serta mengembangkan ranah hasil belajar dalam ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik.