Niat Anggota Gapoktan dalam Pemanfaatan Produk Agens Pengendali Hayati Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Sumber Mulyo
Abstract
Indonesia telah menerapkan konsep PHT (Pengelolaan Hama Terpadu) sejak
dikeluarkanya Inpres 3/1986 sebagai bentuk penanggulangan dampak negatif dari
ketergantungan bahan kimia pada usaha tani yang dijalankan. Salah satu bentuk
penerapan konsep PHT yaitu dengan membentuk wadah pada ranah petani yang
dapat mendukung penerapan konsep PHT yaitu PPAH (Pos Pelayanan Agens
Hayati). Salah satu wilayah di Jember yang telah memiliki PPAH yaitu Desa
Pakis Kecamatan Panti Kabupaten Jember bernama PPAH Sumber Mulyo yang
dibentuk dibawah naungan gapoktan Sumber Mulyo yang beranggotakan enam
kelompok tani yang ada di Desa Pakis.
Pembentukan PPAH bertujuan untuk mempermudah petani dalam
memanfaatkan agens pengendali hayati. PPAH mampu memfasilitasi dan
memenuhi kebutuhan anggota gapoktan wilayah Pakis terhadap agens pengendali
hayati, akan tetapi kondisi dilapang menunjukkan beberapa permasalahan terkait
pemanfaatan produk agens pengendali hayati yaitu minimnya anggota gapoktan
yang menggunakan agens pengendali hayati pada usaha tani yang dijalankan serta
minimnya anggota gapoktan yang mengikuti serangkaian kegiatan yang diadakan
PPAH Sumber Mulyo padahal telah disediakan fasilitas yang mempermudah
dalam mengakses agens pengendali hayati tersebut. Munculnya permasalahan
tersebut berkaitan dengan niat (Intention) dari anggota gapoktan yang merupakan
keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu dikarenakan seorang
individu memiliki akses untuk memilih melakukan atau tidak suatu tindakan
berdasarkan pertimbangan tertentu.
Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terkait tingkat niat anggota gapoktan dalam pemanfaatan produk agens pengendali
hayati PPAH (Pos Pelayanan Agens Hayati) Sumber Mulyo serta faktor-faktor yang mempengaruhi niat berdasarkan Theory of Planned Behavioral. Penelitian
ini disusun berdasarkan penelitian terdahulu dan menggunakan teori Ajzen (2005)
yang terdiri dari sikap terhadap perilaku (Attitude Toward Behavior), norma
subjektif (Subjective Norm) dan kontrol perilaku persepsian (Perceived
Behavioral Control). Penelitian ini dilakukan di Desa Pakis Kecamatan Panti
Kabupaten Jember dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan skoring
dan menggunakan analisis SEM-PLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat niat anggota gapoktan dalam
pemanfaatan produk agens pengendali hayati PPAH (Pos Pelayanan Agens
Hayati) Sumber Mulyo berada pada kategori sedang dengan tingkat capaian 58%.
Niat anggota gapoktan dipengaruhi secara simultan oleh variabel sikap terhadap
perilaku (ATB), norma subjektif (SN) dan persepsi kontrol perilaku (PBC) dengan
nilai sebesar 0,701. Ketiga variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap niat anggota gapoktan akan tetapi masing-masing memiliki kekuatan
yang berbeda dimana variabel sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh yang
lemah dengan nilai sebesar 0,224, variabel persepsi kontrol perilaku memiliki
pengaruh sedang dengan nilai sebesar 0,302, terakhir yaitu variabel norma
subjektif memiliki pengaruh kuat dengan nilai sebesar 0,525.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]