Dampak Peningkatan Harga Beras Vietnamterhadap Keragaan Beras di Indonesia
Abstract
Beras menjadi bahan pokok utama bagi masyarakat karena mengandung
karbohidrat yang tinggi. Produksi beras yang tinggi tidak menjamin akan
ketersediaan stok beras dalam negeri. Pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait
impor beras sebesar 2,2% dari produksi beras nasional untuk mengantisipasi
adanya gagal panen atau terjadinya bencana alam yang tidak diinginkan. Vietnam
menjadi negara pengimpor beras terbesar di Indonesia. Harga beras Vietnam
mengalami peningkatan yang signifikan sejak adanya program Vietnam
Sustainable Agriculture Transformation (VnSAT) pada tahun 2015. program
Vietnam Sustainable Agriculture Transformation (VnSAT) berfokus pada
penelitian terkait peningkatan pendapatan petani padi dan kopi di negara Vietnam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang mempengaruhi
keragaan beras di Indonesia. (2) dampak perubahan harga beras Vietnam terhadap
keragaan beras di Indonesia.
Metode penelitian menggunakan metode analitik dan metode deskriptif
kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa
data time series dari tahun 1998 – 2021. Sumber data diperoleh dari Instansi
Internasional seperti World Bank, United State Departement of Agriculture
(USDA), dan Food and Agriculture Organization (FAO) serta Instansi nasional
seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Perum Bulog, Kementrian Pertanian
Republik Indonesia, dan Instansi lain yang terkait dengan penelitian. Analisis data
menggunakan model persamaan simultan dengan metode Two-stage Least Square
(2SLS). Model persamaan yang digunakan untuk menyusun strategi kebijakan
beras nasional dalam merespon kebijakan beras Vietnam menggunakan 1
persamaan identitas dan 6 persamaan struktural. Alat analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan software komputer SAS ver 9
(Statistical Analysis System/ Econometric Time Series) dengan prosedur SAS SYSLIN untuk estimasi model dan SAS SIMNLIN untuk simulasi model. Kurun
waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 hingga Januari 2023.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keragaan pasar beras di Indonesia
dalam model ekonometrika ditentukan oleh interaksi keterkaitan dan pengaruh
dari faktor penawaran beras, permintaan beras dan harga beras. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran beras Indonesia secara signifikan yaitu harga pupuk
urea sebesar 0,0016 pada taraf signifikansi 1% serta variabel harga beras tahun
sebelumnya sebesar 0,0115 pada taraf signifikansi 5%. Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan beras secara signifikan yaitu variabel pendapatan
perkapita sebesar 0,0019 pada taraf signifikansi 1%. Faktor-faktor yang
mempengaruhi harga beras dipengaruhi secara signifikan yaitu variabel
permintaan beras Indonesia sebesar 0,0749 pada taraf signifikansi 10% serta
variabel harga beras tahun sebelumnya sebesar 0,0130 pada taraf signifikansi 5%
dan 0,0749 pada taraf signifikansi 10%. (2) Peningkatan harga beras Vietnam
sebesar 20%, 24% dan 31% berdampak terhadap perubahan keragaan beras di
Indonesia. Peningkatan harga beras Vietnam mempengaruhi terjadinya
peningkatan permintaan beras domestik. Peningkatan harga beras Vietnam
berpengaruh secara positif terhadap harga beras domestik sebesar -0,0015; dan
0,0030 serta berpengaruh secara negatif terhadap penawaran beras domestik
sebesar 0,0006; 0,0007 dan 0,0009.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]