Analisis Risiko Kuantitatif Infeksi Protozoa Usus dan Riwayat Gangguan Intestinal dengan Stunting pada Balita di Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk
Abstract
Kekurangan gizi pada balita memiliki dampak buruk pada pertumbuhan dan
perkembangannya. Gizi buruk adalah pencetus langsung terjadinya kondisi stunting
pada balita. Stunting adalah keadaan perawakan pendek dengan persentase kurang
dari minus dua standar deviasi dari tinggi badan menurut umur. Menurut data
Riskesdas tahun 2018, angka stunting di Indonesia mencapai 30,8%. Keadaan balita
stunting sering dikaitkan dengan penyakit infeksi, terutama infeksi usus dengan
manifestasi gangguan intestinal. Anak usia kurang dari lima tahun (balita) paling
rentan terjangkit infeksi karena memiliki kebutuhan gizi yang tinggi, namun juga
memiliki imunitas yang rendah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Metode pada penelitian ini adalah analisis risiko kuantitatif (Quantitative
Risk Analysis) yang mampu menghasilkan estimasi risiko dengan faktor-faktor
yang berhubungan di dalamnya sehingga menghasilkan strategi penanggulangan.
Kelebihan dari analisis risiko kuantitatif dibandingkan dengan analisis yang lainnya
adalah mampu menghasilkan data secara akurat dengan meyakini informasi
objektif, serta analisis yang lebih sensitif. Tujuannya agar prevalensi balita stunting
dapat ditekan.
Penelitian ini dilakukan di Desa Sukowiryo dan Laboratorium Parasitologi
Fakultas Kedokteran Universitas Jember dengan waktu penelitian mulai dari
Agustus 2022 – Februari 2023. Alasan pengambilan tempat penelitian adalah Desa
Sukowiryo terletak di Kecamatan Jelbuk. Kecamatan Jelbuk menjadi Lokasi Fokus
(Lokus) Percepatan Penurunan Stunting di tingkat Provinsi Jawa Timur pada tahun
2018. Desa Sukowiryo di Kecamatan Jelbuk juga dilewati oleh dua sungai besar,
sehingga berpotensi menyebabkan kasus infeksi protozoa usus yang lebih tinggi,
khususnya protozoa usus yang hidup di media air sungai. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis risiko kuantitatif infeksi
protozoa usus dan riwayat gangguan intestinal dengan stunting pada balita di Desa
Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.
Sampel yang digunakan adalah 20 balita stunting dan 20 balita non-stunting
di Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik quota sampling. Sumber data yang digunakan
berasal dari hasil wawancara kuesioner yang telah teruji validitas dan reabilitas.
Metode pemeriksaan protozoa usus yang digunakan adalah metode direct smear
dan modifikasi ZN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi protozoa usus
pada balita di Desa Sukowiryo adalah sebesar 10%. Prevalensi protozoa usus pada
20 balita stunting dan 20 balita non-stunting di Desa Sukowiryo adalah sebesar
10%. Sebagian besar (42,5%) balita dengan infeksi protozoa usus memiliki risiko kategori rendah dengan terjadinya stunting akibat kurangnya perhatian masyarakat
mengenai konsumsi air mentah, kebiasaan mencuci buah dan sayur, kebersihan
lantai rumah dan ketersediaan jamban di rumah penduduk Desa Sukowiryo.
Sebagian besar (42,5%) balita dengan riwayat gangguan intestinal memiliki tingkat
risiko rendah, sedangkan sebagian lainnya memiliki tingkat risiko menengah
sampai dengan substansial dengan terjadinya stunting. Balita dengan riwayat
gangguan intestinal memiliki tingkat risiko menengah sampai dengan substansial
dengan terjadinya stunting akibat beberapa indikator seperti diare, identifikasi
lendir pada tinja, mual, muntah, rasa tidak nyaman di dubur, tidak nafsu makan,
sakit perut, dan kesulitan buang air besar.
Rekomendasi pengendalian diberikan berdasarkan hasil penentuan tingkat
risiko berupa penyuluhan dan pemasangan jamban secara komunal dan individua.
Lebih jelasnya, pemerintah dan dinas terkait dapat memberikan penyuluhan
mengenai infeksi protozoa usus, riwayat gangguan intestinal, dan korelasinya
dengan stunting. Pemerintah dan dinas terkait melakukan edukasi dan pengawasan
pemasangan jamban khususnya di Desa Sukowiryo dan Kabupaten Jember pada
umumnya. Penambahan jumlah peneliti juga dibutuhkan dalam rangka
pengambilan keputusan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]