| dc.contributor.author | GIFARY, Nadya Amirul |  | 
| dc.date.accessioned | 2024-08-28T01:46:12Z |  | 
| dc.date.available | 2024-08-28T01:46:12Z |  | 
| dc.date.issued | 2023-03-20 |  | 
| dc.identifier.nim | 192010101160 | en_US | 
| dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124268 |  | 
| dc.description | Finalisasi oloeh Taufik_Lina Tgl 28 Agustus 2024 | en_US | 
| dc.description.abstract | Kekurangan gizi pada balita memiliki dampak buruk pada pertumbuhan dan 
perkembangannya. Gizi buruk adalah pencetus langsung terjadinya kondisi stunting
pada balita. Stunting adalah keadaan perawakan pendek dengan persentase kurang 
dari minus dua standar deviasi dari tinggi badan menurut umur. Menurut data 
Riskesdas tahun 2018, angka stunting di Indonesia mencapai 30,8%. Keadaan balita 
stunting sering dikaitkan dengan penyakit infeksi, terutama infeksi usus dengan 
manifestasi gangguan intestinal. Anak usia kurang dari lima tahun (balita) paling 
rentan terjangkit infeksi karena memiliki kebutuhan gizi yang tinggi, namun juga 
memiliki imunitas yang rendah. 
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Metode pada penelitian ini adalah analisis risiko kuantitatif (Quantitative 
Risk Analysis) yang mampu menghasilkan estimasi risiko dengan faktor-faktor 
yang berhubungan di dalamnya sehingga menghasilkan strategi penanggulangan. 
Kelebihan dari analisis risiko kuantitatif dibandingkan dengan analisis yang lainnya 
adalah mampu menghasilkan data secara akurat dengan meyakini informasi 
objektif, serta analisis yang lebih sensitif. Tujuannya agar prevalensi balita stunting
dapat ditekan. 
Penelitian ini dilakukan di Desa Sukowiryo dan Laboratorium Parasitologi 
Fakultas Kedokteran Universitas Jember dengan waktu penelitian mulai dari 
Agustus 2022 – Februari 2023. Alasan pengambilan tempat penelitian adalah Desa 
Sukowiryo terletak di Kecamatan Jelbuk. Kecamatan Jelbuk menjadi Lokasi Fokus 
(Lokus) Percepatan Penurunan Stunting di tingkat Provinsi Jawa Timur pada tahun 
2018. Desa Sukowiryo di Kecamatan Jelbuk juga dilewati oleh dua sungai besar, 
sehingga berpotensi menyebabkan kasus infeksi protozoa usus yang lebih tinggi, 
khususnya protozoa usus yang hidup di media air sungai. Oleh karena itu, peneliti 
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis risiko kuantitatif infeksi 
protozoa usus dan riwayat gangguan intestinal dengan stunting pada balita di Desa 
Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. 
Sampel yang digunakan adalah 20 balita stunting dan 20 balita non-stunting
di Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk. Teknik pengambilan sampel dalam 
penelitian ini menggunakan teknik quota sampling. Sumber data yang digunakan 
berasal dari hasil wawancara kuesioner yang telah teruji validitas dan reabilitas. 
Metode pemeriksaan protozoa usus yang digunakan adalah metode direct smear
dan modifikasi ZN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi protozoa usus 
pada balita di Desa Sukowiryo adalah sebesar 10%. Prevalensi protozoa usus pada 
20 balita stunting dan 20 balita non-stunting di Desa Sukowiryo adalah sebesar 
10%. Sebagian besar (42,5%) balita dengan infeksi protozoa usus memiliki risiko kategori rendah dengan terjadinya stunting akibat kurangnya perhatian masyarakat 
mengenai konsumsi air mentah, kebiasaan mencuci buah dan sayur, kebersihan 
lantai rumah dan ketersediaan jamban di rumah penduduk Desa Sukowiryo. 
Sebagian besar (42,5%) balita dengan riwayat gangguan intestinal memiliki tingkat 
risiko rendah, sedangkan sebagian lainnya memiliki tingkat risiko menengah 
sampai dengan substansial dengan terjadinya stunting. Balita dengan riwayat 
gangguan intestinal memiliki tingkat risiko menengah sampai dengan substansial 
dengan terjadinya stunting akibat beberapa indikator seperti diare, identifikasi 
lendir pada tinja, mual, muntah, rasa tidak nyaman di dubur, tidak nafsu makan, 
sakit perut, dan kesulitan buang air besar. 
 Rekomendasi pengendalian diberikan berdasarkan hasil penentuan tingkat 
risiko berupa penyuluhan dan pemasangan jamban secara komunal dan individua. 
Lebih jelasnya, pemerintah dan dinas terkait dapat memberikan penyuluhan 
mengenai infeksi protozoa usus, riwayat gangguan intestinal, dan korelasinya 
dengan stunting. Pemerintah dan dinas terkait melakukan edukasi dan pengawasan 
pemasangan jamban khususnya di Desa Sukowiryo dan Kabupaten Jember pada 
umumnya. Penambahan jumlah peneliti juga dibutuhkan dalam rangka 
pengambilan keputusan. | en_US | 
| dc.description.sponsorship | Dr. dr. Wiwien Sugih Utami, M.Sc | en_US | 
| dc.language.iso | other | en_US | 
| dc.publisher | Fakultas Kedokteran | en_US | 
| dc.subject | INFEKSI PROTOZOA  USUS | en_US | 
| dc.subject | RIWAYAT GANGGUAN INTESTINAL | en_US | 
| dc.subject | STUNTING | en_US | 
| dc.subject | ANALISIS RISIKO KUANTITATIF | en_US | 
| dc.title | Analisis Risiko Kuantitatif Infeksi Protozoa Usus dan Riwayat Gangguan Intestinal dengan Stunting pada Balita di Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk | en_US | 
| dc.type | Skripsi | en_US | 
| dc.identifier.prodi | Pendidikan Dokter | en_US | 
| dc.identifier.pembimbing1 | Dr. dr. Wiwien Sugih Utami, M.Sc | en_US | 
| dc.identifier.pembimbing2 | dr. Angga Mardro Raharjo, Sp. P FAPSR | en_US | 
| dc.identifier.validator | Taufik | en_US | 
| dc.identifier.finalization | Taufik | en_US |