Efektivitas Asap Cair Tempurung Kelapa terhadap Pengendalian Ulat Bawang (Spodoptera Exigua)
Abstract
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan golongan tanaman umbi – umbian yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Produksi Bawang Merah di Indonesia menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 adalah sebanyak 1,97 juta ton, jumlah ini turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 2 juta ton. Spodoptera exigua (Hubner) merupakan salah satu hama utama dalam budidaya tanaman bawang merah yang menyerang bagian daun. Kerusakan yang diakibatkan oleh serangan ulat S. exigua dapat menyebabkan penurunan produksi bahkan kehilangan hasil yang tidak sedikit. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan ulat S. exigua menggantikan pestisida kimia adalah asap cair dari tempurung kelapa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas asap cair tempurung kelapa terhadap mortalitas hama ulat bawang S. exigua serta pengamatan biologi S. exigua. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terhadap para petani tentang manfaat penggunaan asap cair tempurung kelapa sebagai pengendali ulat bawang.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2022 hingga Januari 2023 berlokasi di Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Persiapan penelitian meliputi observasi lapang, persiapan alat dan bahan, perbanyakan S. exigua sebagai serangga uji, dan persiapan asap cair tempurung kelapa. Sementara untuk tahapan penelitian dilakukan pengujian asap cair tempurung kelapa terhadap S. exigua dengan tingkat konsentrasi 0%, 1%, 3%, 5%, 7%, dan 9%. Pengamatan dilakukan selama 7 hari setelah aplikasi asap cair tempurung kelapa untuk mengamati pengaruhnya terhadap mortalitas dan biologi larva S. exigua. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dan beda nyata antar perlakuan diuji menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf kepercayaan 5%.
Hasil analisis sidik ragam memperlihatkan bahwa mortalitas larva S. exigua dengan perlakuan asap cair tempurung kelapa tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol, kecuali hari ke-4 setelah aplikasi. Namun pemberian asap cair tempurung kelapa belum efektif dalam menyebabkan mortalitas larva uji hingga 50%. Sementara hasil pengamatan biologi menunjukkan bahwa konsentrasi asap cair tempurung kelapa yang diberikan pada tiap perlakuan mempengaruhi rata – rata jumlah pupa dan imago yang terbentuk. Masing – masing konsentrasi asap cair memberikan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah pupa dan imago S. exigua. Perlakuan dengan asap cair konsentrasi 9% memberikan nilai rata – rata pupa dan imago paling rendah di antara perlakuan lainnya dengan nilai keduanya yaitu sebesar 0,75 ekor. Namun perlakuan tersebut tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 5% dan 7%. Diketahui bahwa pemberian asap cair dengan konsentrasi tertinggi (asap cair 9%) dapat memperpanjang umur pupa hingga 9 hari sampai pupa akhirnya membentuk imago, lebih lama bila dibandingkan dengan umur pupa pada kontrol dengan fase 7,50 hari sampai membentuk imago. Asap cair tempurung kelapa berpotensi sebagai antifeedant terhadap larva Spodoptera exigua.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]