Preferensi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Belimbing DI Agrowisata Belimbing Karangsari Kota Blitar
Abstract
Belimbing merupakan salah satu jenis buah tropis yang berasal dari Indonesia, India dan Sri Lanka. Keberadaan buah belimbing di Indonesia menjadi salah satu buah yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki rasa manis dan kandungan air yang banyak. Salah satu jenis belimbing yang menjadi varietas unggul nasional adalah klon Karangsari berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.483/Kpts/LB.240/8/2004. Jenis belimbing karangsari pertama kali dibudidayakan di wilayah Kelurahan Karangsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar sampai akhirnya pemerintah Kota Blitar menghibahkan lahan untuk dikelola oleh pokmas sebagai wilayah Agrowisata Karangsari dengan tujuan mengembangkan belimbing klon karangsari. Keberadaan Agrowisata Karangsari banyak menarik pengunjung untuk datang membeli atau hanya sekedar berwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Proses keputusan konsumen pada pembelian buah belimbing karangsari, (2) Mengetahui preferensi konsumen pada atribut buah belimbing karangsari. Lokasi penelitian dipilih dengan sengaja, yaitu wilayah Agrowisata Karangsari yang mengembangkan belimbing klon karangsari dengan konsep edukasi dan wisata sebagai salah satu daya tarik pengunjung dalam pembelian buah belimbing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik sampling insidental sebanyak 50 responden dengan kriteria responden merupakan pengunjung / pernah mengujungi Agrowisata Belimbing Karangsari, tidak ada batasan jenis kelamin, sedang atau pernah membeli belimbing klon Karangsari, pernah atau sedang mengkonsumsi Belimbing Klon Karangsari. Data pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang kemudian dianalisis dengan deskriptif dan multiatribut fishbein untuk mengetahui atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian belimbing karangsari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Proses keputusan konsumen belimbing karangsari meliputi yang pertama pengenalan kebutuhan dengan alasan rasa belimbing karangsari yang enak sebanyak 32 responden dengan kunjungan lebih dari 2 kali sebanyak 30 responden. Kedua, pencarian informasi yang didapatan dari rekomendasi teman / keluarga sebanyak 38 responden. Ketiga, evaluasi alternatif yaitu atribut rasa, warna dan tekstur sebagai pertimbangan responden untuk membeli belimbing karangsari. Keempat, yaitu keputusan pembelian dimana proses pembelian belimbing karangsari mayoritas dilakukan tergantung dengan situasi yang dilalui responden, karena sebesar 92% konsumen belimbing karangsari menempuh jarak yang jauh dengan jarak lebih dari 10 km dari agrowisata karangsari. Jumlah pembelian belimbing karangsari oleh responden antara 3-5 kg, baik untuk dikonsumsi pribadi maupun oleh-oleh. Terakhir adalah hasil/perilaku pasca pembelian dimana sebesar 98% responden menyatakan puas dalam pembelian belimbing karangsari dengan kualitas yang sesuai dengan harapan dan seluruh responden merekomendasikan belimbing karangsari kepada orang lain. (2) Atribut belimbing karangsari dalam penelitian ini meliputi rasa, warna, ukuran, tekstur, aroma dan harga. Hasil analisis multiatribut fishbein menyatakan bahwa nilai sikap konsumen berada pada kategori positif terhadap atribut rasa dan warna belimbing karangsari. Preferensi konsumen dalam membeli belimbing karangsari mengarah pada buah belimbing yang rasanya manis, kulit buah berwarna kuning oranye, memiliki ukuran 3-4 biji/kg, memiliki aroma harum/segar dengan tekstur sedikit berserat dan harga yang mahal namun dapat terjamin kualitasnya.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]