Penerapan Metode Weight Moving Average Pada Peramalan Stok Kaos Sablon (Studi Kasus: Anf Creative Jombang)
Abstract
ANF CREATIVE Jombang adalah salah satu UMKM dengan usaha penjualan barang dan jasa dibidang percetakan yang bertempat di Jombang, tepatnya pada Jalan Raya Lombok, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. ANF CREATIVE Jombang memulai bisnisnya semenjak Maret 2017. ANF CREATIVE Jombang masih menerapkan metode manual dalam teknis pengerjaan. Aktivitas usaha yang terdapat dalam ANF CREATIVE Jombang diantaranya aktivitas penjualan kaos sablon & aktivitas pemesanan bahan kaos polos. Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan, penjualan kaos sablon pada ANF CREATIVE Jombang tidak menentu sebagai akibatnya pemilik usaha kesulitan dalam melakukan pemesanan bahan kaos polos. Selama ini pemesanan bahan kaos polos tidak mengambil perhitungan konkrit atau mengacu pada jumlah bahan yang dipesan untuk kaos polos, tetapi melakukan pemesanan berdasarkan feeling pelaku usaha. Dalam kasus penjualan, kemungkinan kehabisan stok saat tingginya penjualan, dan dalam kasus penurunan penjualan, mungkin ada kekurangan material. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, metode peramalan yang digunakan adalah metode Weight Moving Average. Metode ini tepat digunakan buat peramalan dengan dengan pola data horizontal atau stationer yg berfluktuasi disekitar nilai rata-rata kontinu dan konsisten dari waktu ke waktu. Hal ini disesuaikan dengan pola data penjualan di ANF CREATIVE Jombang sejak Januari 2021 hingga Desember 2021. Hasil dari peramalan menunjukkan bahwa peramalan penjualan kaos sablon menggunakan metode WMA menghasilkan MAPE terkecil untuk jenis kaos hitam yaitu dengan bobot 5 dengan rata-rata MAPE 9,97%. Kaos hitam S sebesar 8,19% , kaos hitam M sebesar 10,75%, kaos hitam L sebesar 11,28% dan kaos hitam XL sebesar 9,68%. Sedangkan untuk jenis kaos putih menghasilkan MAPE terkecil menggunakan bobot 3 dengan rata-rata MAPE 9,95%. Kaos putih S sebesar 7,29% , kaos putih M sebesar 10,2%, kaos putih L sebesar 10,79% dan kaos hitam XL sebesar 11,52%. Hal ini menunjukkan bahwa metode WMA akurat untuk penelitian pada kasus ini. Tingkat keakuratan peramalan menggunakan metode WMA ini dikatakan sangat tinggi karena memiliki rata-rata nilai MAPE dibawah 10%.