Analisis Risiko Agroindustri Pemindangan Ikan di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember
Abstract
Kekayaan laut Indonesia yang melimpah menjadi perhatian yang sangat penting dan mampu menunjang kehidupan masyarakat maupun perekonomian bangsa. Sub sektor perikanan menjadi salah satu yang dapat diandalkan untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pengolahan hasil perikanan tangkap penting dilakukan, karena sebagai sarana pengolahan oleh pelaku usaha bidang perikanan. Hal itu diperlukan adanya inovasi untuk mengolah hasil ikan tangkap sehingga memiliki nilai jual yang cukup tinggi dibandingkan dengan hasil ikan tangkap yang dijual langsung ke konsumen. Agroindustri ikan pindang berada di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan dan berada di selatan Kabupaten Jember. Desa Ampel berkembang cukup pesat yang dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang terlibat dalam agroindustri tersebut hingga kegiatan perdagangan lainnya, sehingga cukup membantu dalam segi perekonomian. Pemindangan ikan sebagai usaha rumah tanggga memiliki berbagai masalah diantaranya minimnya pasokan bahan baku, semakin mahalnya harga bahan baku maupun bahan penolong, harga jual yang tidak stabil sehingga dalam menjalankan kegiatan produksinya kurang optimal dan kemungkinan akan menghadapi berbagai risiko yang terjadi. Permasalahan tersebut juga mengakibatkan menurunnya jumlah penerimaan dan pendapatan yang seharusnya diterima oleh pemilik usaha. Permasalahan tersebut membuat pelaku usaha lebih peka kembali dengan muncul nya sebuah risiko yang dapat menghambat kelangsungan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis risiko yang dihadapi, dan pengelolaan risiko yang ada di agroindustri pemindangan.
Hasil penelitian menunjukkan risiko yang ada dalam setiap usaha diantaranya risiko produksi, risiko sumber daya manusia, risiko pemasaran, risiko harga, risiko finansial, risiko lingkungan, dan risiko teknologi. Hasil dari penelitian ini (1) hasil identifikasi mengungkapkan risiko produksi cukup berpengaruh dimana penyebabnya yaitu menipisnya pasokan bahan baku. Risiko produksi terkait dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sehingga dapat menghambat proses produksi. Risiko lainnya yang dikatakan rendah terletak pada risiko risiko teknologi. (2) Risiko produksi merupakan risiko tertinggi maka upaya pengendaliannya yang dapat dilakukan dengan mengantisipasi agar proses produksi selanjutnya bisa berjalan dengan optimal dapat dilakukan dengan cara menyimpan bahan baku atau stok pada lemari es, harus menjaga kualitas dari ikan pindang agar konsumen tidak beralih kepada produk lain sehingga hasil penjualan selalu mengalami peningkatan, memperluas jaringan pemasaran, dan menjalin kerjasama dengan pihak penyedia modal untuk perkembangan usahanya. Menjalin kerjasama dengan pengepul ikan yang ada idaerah sekitar dan menyiapkan pemasok pengganti sesuai dengan spesifikasi bahan baku merupakan cara yang optimal untuk tetap melanjutkan proses produksi pemindangan ikan di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]