Status Fosfor dan Rekomendasi Beberapa Jenis Pupuk Fosfor untuk Tanaman Padi Jagung dan Kedelai (Studi Kasus: Lahan Sawah di Kabupeten Banyuwangi)
Abstract
Pemupukan suatu tanaman mengambil peran yang besar dalam
meningkatkan produksi suatu tanaman, Pupuk fosfor merupakan salah satu
pupuk yang menjadi sumber unsur hara bagi tanaman. Pemberian pupuk dapat
dilakukan dengan memberikan jenis pupuk tunggal maupun pupuk majemuk.
Banyuwangi merupakan salah satu wilayah yang banyak memanfaatkan
lahannya untuk membudidayakan tanaman pertanian terutama tanaman pangan.
Tercatat pada tahun 2020 produktivitas tanaman PAJALE di Banyuwangi yaitu
untuk padi sebesar 6,62 ton/ha dengan luas panen 119.108 ha, untuk jagung
sebesar 6,79 ton/ha dengan luas panen 32.602 ha, dan untuk kedelai sebesar 2,01
ton/ha dengan luas panen 5.135 ha. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
status fosfor tanah di Kabupaten Banyuwangi dan untuk memberikan
rekomendasi pemupukan dari berbagai sumber fosfor pada tanaman padi, jagung
dan kedelai di Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada
bulan Mei 2021 hingga selesai. Pengambilan sample tanah dilakukan pada 49
desa dengan 25 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi pada lahan sawah dengan
komoditas PAJALE. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2021
sampai dengan selesai. Pengambilan sampel tanah dilakukan di 49 desa dengan
25 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi pada lahan sawah dengan komoditas
PAJALE. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini meliputi
peralatan lapangan yang meliputi sekop; kamera; gps, ponsel; Laptop dan alat
tulis. Peralatan laboratorium dan kimia untuk analisis tanah untuk analisis fosfo r.
Pengolahan data pada penelitian ini yaitu dimulai dari pengujian statistik.
Pengujian statistic yang dilakukan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas data.
Uji normalitas dan homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
metode Kolmogrov Smirnov (KS) kemudian dilanjutkan dengan menguji
homogenitas data dengan metode Levene. Jika hasil uji normalitas dan
homogenitas data menghasilkan sebaran data yang normal dan homogen, maka
perlu dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji Anova, namun apabila
data tersebar secara tidak normal dan tidak homogen maka dilanjutkan dengan
menggunakan uji T-Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status fosfor
pada wilayah penelitian yaitu berada pada harkat sangat rendah hingga harkat
sangat tinggi. Hasil uji normalitas Kolmogorov- Smirnov yang dilakukan dengan
spss menunjukkan bahwa nilai Fosfor tanah tersebar secara tidak normal dan
tidak homogen dengan nilai signifikansi normalitas <0,05 atau 5%. Berdasarkan
hasil data yang tersebar secara tidak normal tersebut maka uji yang dilakukan
selanjutnya yaitu uji statistic T-test. Hasil uji T-test menunjukkan bahwa nilai
signifikansi fosfor tanah sebesar 0,00 atau < 0,05 (5%) yang artinya terdapat
perbedaan nilai fosfor pada setiap Desa di Kabupaten Banyuwangi. Pengujian
statistic juga dilakukan antara fosfor dengan beberapa sifat-sifat tanah dengan
mengkorelasikan varibabel tersebut dengan uji statistic spearman menggunakan
Spss. Hasil yang signifikan dihasilkan pada korelasi fosfor dengan variabel pH,
BJP, pori total,tekstur pasir dan debu. Rekomendasi pemupukan pada penelitian
ini yaitu menggunakan jenis pupuk anorganik yang terdiri dari pupuk tunggal
SP-36 dan majemuk NPK 15-10-12 dan NPK 16-16-16 pada tanaman padi,
jagung dan kedelai. Rekomendasi pupuk SP-36 tanaman padi berkisar antara(0-
82 Kg/ha), pupuk NPK 15-10-12 (0-290 Kg/ha) dan pupuk NPK16-16-16 (0-
181 Kg/ha). Untuk tanaman jagung rekomendasi pupuk SP-36 berkisar antara
(0-40 Kg/ha), pupuk NPK 15-10-12 (0-290 Kg/ha) pupuk NPK 16-16-16 (0-194
Kg/ha). Dan untuk tanaman kedelai rekomendasi pupuk SP-36 berkisar antara
(0-44 Kg/ha), pupuk NPK 15-10-12 (0-53 Kg/ha) dan pupuk NPK 16-16-16 (0-
50 Kg/ha).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]