Sistem Gaduhan dalam Usaha Kemitraan Ternak Sapi Potong: Kajian Analisis Sikap dan Motivasi terhadap Kinerja Peternak di Kabupaten Bondowoso
Abstract
Potensi usaha sapi potong sangat menjanjikan di Indonesia karena jumlah
konsumsi daging sapi lebih besar dibanding jumlah produksinya. Kabupaten
Bondowoso merupakan wilayah yang terdapat cukup banyak peternak gaduhan.
Sapi potong. Gaduhan merupakan cara bagi mereka yang ingin memanfaatkan
potensi tersebut namun tidak mempunyai modal untuk membeli ternak. Gaduhan
adalah sistem kemitraan yang hanya bermodalkan kepercayaan pemilik terhadap
peternak, sehingga potensi terjadinya kecurangan sangat besar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sikap peternak, motivasi peternak, pengaruh motivasi
peternak terhadap kinerja peternak, dan hubungan sikap peternak dengan kinerja
peternak terhadap gaduhan sapi potong jantan atau sapi potong betina.
Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2023 di Kecamatan Cermee,
dengan pertimbangan mempunyai populasi terbesar sapi potong di Kabupaten
Bondowoso. Metode penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling,
karena Kecamatan Cermee terdiri dari 15 desa, maka per desa diambil 8 sampel (4
peternak gaduhan sapi betina dan 4 peternak gaduhan sapi jantan). Sampel yang
dipilih merupakan peternak gaduhan sapi potong yang sedang melakukan sistem
gaduhan atau peternak yang sudah pernah melakukan sistem gaduhan lebih dari 3
tahun. Metode penelitian ini menggunakan pola penelitian kuantitatif dan penelitian
korelatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner, wawancara,
serta observasi. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini antara lain
analisis fishbein, analisis skala likert, analisis regresi linier sederhana, dan analisis
korelasi.Hasil penelitian menunjukkan sikap peternak terhadap sistem gaduhan sapi
potong jantan dan betina di Kabupaten Bondowoso mempunyai skor positif dengan
jumlah skor atribut masing-masing 15,01 dan 16,81 termasuk dalam kategori baik.
Motivasi peternak gaduhan sapi potong jantan dan betina masing-masing
mempunyai persentase pada pemenuhan kebutuhan 85,67% (sangat kuat) dan
85,53% (sangat kuat), memperoleh hubungan dengan stakeholder 61,46% (kuat)
dan 63,4% (kuat), dan memperoleh kemajuan 53% (sedang) dan 44,5% (sedang). Kinerja peternak diukur berdasarkan indikator modal, keuntungan, kemampuan
beternak, kemampuan IB, lingkungan, pengambilan rencana, kepercayaan
beternak, aturan budaya, lama kerja sama, dan peningkatan usaha. Kinerja peternak
berdasarkan indikator tersebut mempunyai total skor 2294 pada gaduhan sapi
potong jantan dan total skor 2535 pada gaduhan sapi potong betina.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi peternak berpengaruh positif
terhadap kinerja peternak gaduhan sapi potong jantan dan betina, pada sapi jantan
pengaruh tersebut sebesar sebesar 29,5%.dan sapi betina sebesar 16,5%. Terdapat
hubungan positif antara sikap peternak dengan kinerja peternak dalam sistem
gaduhan sapi potong dengan nilai person correlation pada sapi potong jantan 0,382
dan pada sapi potong betina 0,382. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pentingnya motivasi peternak dan sikap peternak untuk mengetahui kinerja
peternak serta untuk meningkatkan kinerja peternak gaduhan sapi potong di
Kabupaten Bondowoso.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]