Pemetaan Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor dengan Metode Weighted Overlay di Kecamatan Silo Kabupaten Jember
Abstract
Kecamatan Silo memiliki jenis topografi pegunungan yaitu pegunungan gumitir. Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Jember menyatakan bahwa di wilayah Kecamatan Silo selama 5 tahun terakhir telah mengalami 29 kali terjadi bencana tanah longsor. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji pemetaan daerah rawan bencana tanah longsor dengan metode Weighted Overlay dan persebaran tipe longsoran yang terjadi di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Pemetaan kerawanan tanah longsor menggunakan metode Weighted Overlay, sedangkan analisis penentuan tipe longsoran menggunakan rumus Indeks klasifikasi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan kelas kerawanan rendah memiliki luas 7 Km², kerawanan sedang 151 Km², kerawanan tinggi 124 Km², dan kerawanan sangat tinggi 57 Km². Sebaran tipe longsoran di Kecamatan Silo terdiri dari 7 titik sampel dengan terdapat 4 hasil tipe longsoran yaitu Tipe longsoran Rotasional Slide terdapat pada lokasi 3, 5, 6, dan 7. Slide Flow terdapat pada lokasi 2. Planar Slide terdapat pada lokasi 1. Rock Fall terdapat pada lokasi 4.
Berdasarkan hasil pemetaan kerawanan tanah longsor menunjukkan bahwa
karakteristik wilayah yang menunjukkan tingkat kerawanan sangat tinggi yaitu
wilayah yang memiliki kemiringan lereng curam, curah hujan tinggi, dan terdapat
beberapa titik lahan kosong. Hal tersebut selaras dengan data dari BPBD Kabupaten
Jember (2022) yang menunjukkan bahwa di wilayah tersebut sering terjadi tanah
longsor khususnya pada tebing dekat jalan raya yang menghubungkan antara
Kabupaten Jember dengan kabupaten Banyuwangi. Tipe longsoran rock fall
disebabkan karena pelapukan batuan yang cukup parah. Tipe longsoran rotasional
slide, slide flow, dan planar slide disebabkan karena erosi tanah, baban lereng
dalam menahan jalan raya dan getaran kendaraan, dan gerusan arus sungai. Tipe
longsoran dapat ditentukan dengan melihat kondisi fisik dan dimana lokasi
longsoran terjadi.
Kesimpulan dari hasil pemetaan kerawanan tanah longsor di Kecamatan Silo
menunjukkan hasil 4 kelas kerawanan longsor yaitu rendah, sedang, tinggi, dan
sangat tinggi, hasil tersebut telah dilakukannya uji akurasi berdasarkan data
kejadian tanah longsor di Kecamatan Silo pada 5 tahun terakhir dengan
menggunakan metode kurva ROC yang menunjukkan hasil 85%. Penentuan tipe
longsoran di Kecamatan Silo dengan mengacu rumus indeks klasifikasi
menunjukkan terdapat 4 tipe longsoran yaitu Rock Fall, Rotasional Slide, Slide
Flow, dan Planar Slide. Berdasarkan tipe longsoran tersebut terdapat jenis material
yang mengikutinya diantaranya jenis material tanah, tanah berpasif dengan
bersisipan tuf, bebatuan andesit, dan tanah aluvial.