Rantai Pasok dan Strategi Peningkatan Kinerja pada Komoditas Kakao di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwang
Abstract
Indonesia memiliki lokasi geografis yang strategis untuk pembudidayaan
kakao, sehingga banyak petani yang membudidayakan kakao di Indonesia. Kabupaten
Banyuwangi menduduki peringkat 1 dengan luas areal 10.258 (ha) pada tahun 2020
selanjutnya mengalami penurunan menjadi 10.243 pada tahun 2021. Meskipun luas
areal yang dimiliki mengalami penurunan, namun hasil produksi kakao di Kabupaten
Banyuwangi mengalami peningkatan. Rantai pasok yang efisien mampu mengurangi
margin harga sehingga produk menjadi lebih berdaya saing. Penelitian ini bertujuan
untuk (1) mengidentifikasi struktur dan aliran rantai pasok komoditas kakao di Desa
Jambewangi, (2) mengukur kinerja rantai pasok kakao di Desa Jambewangi, (3)
menganalisis strategi peningkatan kinerja rantai pasok kakao di Desa Jambewangi
Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi.
Metode penetuan lokasi penelitian yang digunakan adalah purposive method.
Kecamatan Sempu memiliki luas areal yang tertinggi pula di Kabupaten Banyuwangi
dengan luasan sebesar 279 ha dengan produksi sebanyak 204 ton pada tahun 2021. Di
Kecamatan Sempu, desa yang paling banyak memiliki luas areal kakao yaitu Desa
Jambewangi dengan luasan tanaman kakao sebesar 217 ha pada tahun 2020, selain itu
di daerah Desa Jambewangi tedapat kelompok tani kakao yang dapat dijadikan objek
pada penelitian ini. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada Maret-Juli 2023 dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. Metode pengambilan contoh yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan snowball
sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis
metode SCOR versi 11.0 dan menggunakan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Struktur dan aliran rantai
pasok kakao di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi memiliki
struktur yang terdiri dari supplier, manufacture, distributor, dan customers serta
memiliki tiga aliran yaitu aliran produk, aliran keuangan, dan aliran informasi. (2)
Kelompok Tani Manggar Kencono memiliki kinerja yang baik pada atribut kinerja
Reliability dan Responsiveness. Pada atribut kinerja Agility, Cost, dan Assets
Management menunjukkan kinerja yang belum baik disebabkan nilai yang dihasilkan
pada indikator perhitungan pada atribut kinerja belum sempurna. Sehingga kinerja
rantai pasokan kakao di Desa Jambewangi belum berjalan dengan maksimal. (3)
Strategi peningkatan kinerja rantai pasok kakao di Desa Jambewangi Kecamatan
Sempu Kabupaten Banyuwangi berada pada daerah kuadran V dengan faktor internal
sebesar 2,103 dan faktor eksternal sebesar 2,110 maka kinerja rantai pasok kakao di
Desa Jambewangi dapat dikelola dengan cara menjaga dan mempertahankan. Strategi
S-O yang dilakukan dengan meningkatkan hasil panen, kualitas, dan mutu kakao yang
dimiliki petani, memaksimalkan penggunaan lahan secara optimal, peningkatan
pemberdayaan petani terhadap budidaya kakao, dan mempererat hubungan baik
dengan pemerintah daerah.
Collections
- MT-Agribusiness [159]